Kediri - majalahbuser.com. Rintik air hujan riuh terdengar disebuah ruangan tepat di samping rumah tinggal di Dusun Slumbung, Desa Mlancu, Kecamatan Kandangan. Tidak disangka, ruangan sederhana tersebut ternyata adalah 'surga' durian. Bagaimana tidak, bertumpuk buah berduri berwarna kuning maupun hijau memenuhi ruangan berukuran 2 x 3 meter ini.
Sesaat berlalu, muncul seorang pria perawakan sedang dari dalam rumah sambil menyapa ramah. Melihat kedatangan kami melihat tumpukan durian miliknya dirinya berujar, "Pagi ini ada empat pedagang yang sudah janjian tadi untuk kulakan durian. Mereka dari Jombang dan Mojokerto." Katanya sembari tersenyum.
Pria yang muncul belakangan ini adalah Mulyono, seorang petani sekaligus pengepul durian asli Dusun Slumbung Desa Mlancu Kecamatan Kandangan. Bersama kami, pria 35 tahun ini duduk bersama dan dengan cekatan mengambil satu buah durian lalu membukanya.
"Silahkan dicoba, Ini durian khas dusun kami, tidak ada di daerah lain. Namanya Durian Plolo. Ini juga harus dicoba Durian Sekulak dan Slumbung. Dagingnya tebal, rasanya manis, pongge kecil, ada sedikit pahitnya dan harganya juga murah. Maknyuss dan mantap." Tawar bapak dua anak ini, (11/2).
Sembari mengajak menikmati durian, dirinya bercerita akan kegelisahannya akan Durian Dusun Slumbung kurang mendapat tempat dan perhatian masyarakat. Diibaratkan olehnya seperti menjadi penonton di wilayah sendiri.
"Saya sudah sejak SMP jualan durian. Dan sejak dahulu saya amati, Durian Dusun Slumbung sering diambil para pedagang Wonosalam Jombang dan diklaim menjadi durian dari daerah mereka. Pembeli juga sering datang ke Wonosalam berburu durian daripada ke Slumbung dan Medowo." Terangnya.
"Bila terus seperti ini durian Dusun Slumbung tidak akan penah dikenal. Dan hanya bernasib sebagai pemasok durian daerah lain saja. Perlu gebrakan yang membuka mata masyarakat bahwa dusun ini surga durian yang rasanya enak, harganya murah, dan semuanya masak pohon." Kata Mulyono.
Padahal dijelaskan pria yang sekaligus mejabat Kepala Dusun ini, potensi Dusun Slumbung akan durian luar biasa. Terdapat kurang lebih sekitar 15.000 pohon durian di desa ini. Dari jumlah pohon tersebut sepanjang Desember hingga Maret sedikitnya 1500 buah durian dipanen setiap harinya.
Menanggapi gelaran Festival Durian di Balai Desa Medowo pada 14 Februari 2016 mendatang, dirinya sangat setuju dan mendukung sekali. Menurutnya, kegiatan ini menjadi wadah agar masyarakat umum mengetahui dan mengenal potensi alam, wisata dan hasil bumi Medowo dan Slumbung, Mlancu.
"Pada akhirnya banyak orang akan datang kesini berburu durian atau hasil holtikultura lainnya sehingga perekonomian warga meningkat. Selain itu juga tertanam di benak mereka bahwa di Kabupaten Kediri terdapat sebuah lokasi yang menjadi penghasil durian lokal yang enak, harganya murah dan tempatnya juga indah. Dan itu adalah Dusun Slumbung." Tandas Mulyono (adv).