Sedang pasien yang datang berobat bervariasi mulai usia manula, usia muda hingga anak-anak.
Dua dokter dan sejumlah perawat telah siap melakukan pemeriksaan kesehatan pasien yang datang. Hingga pelaksanaan pengobatan usai lebih dari 200 pasien yang melakukan pemeriksaan kesehatannya.
dr. Haryanti Sutrisno yang datang menyambangi kegiatan pengobatan massal menyalami dan menemui pasien yang antre berobat. Beberapa pasien sempat ditanya keluhan sakitnya. Bahkan dr Haryanti tampak membuat catatan kecil terkait penyakit yang diderita para pasien.
"Kalau anak-anak TK yang sakit lebih baik tidak masuk. Karena nanti dapat menular kepada teman- temannya," jelasnya.
Selain itu, dr. Haryanti Sutrisno berpesan agar orang tua selalu memperhatikan kesehatan anak-anaknya, apabila anak mereka ada yang sakit lebih baik tidak pergi ke sekolah, karena dapat menular pada anak yang lain.
Dia juga menghimbau agar orang tua menyediakan makanan sehat seperti sayur-sayuran dan buah-buahan untuk anak mereka.
Sementara dr Pratiwi yang melakukan pemeriksaan kesehatan menyebutkan, pasien anak-anak rata-rata sakit batuk dan pilek. Ada juga yang menderita cangkrangen atau cacar air.
"Ada dua pasien anak yang cangkrangen. Penyakit ini memang mudah sekali menular seperti batuk dan pilek," jelas dr Pratiwi.
Sementara pasien dewasa dan manula penyakitnya bervariasi mulai tekanan darah tinggi, pegel linu serta gregesi. Rata-rata pasien menderita pegel linu karena kecapekan setelah seharian bekerja di sawah.
Pantauan di lapangan, keberadaan pengobatan gratis ini tampaknya sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Ini terlihat dari banyaknya masyarakat yang antre memeriksakan diri.
Selain orang tua, anak-anak juga ikut dalam pengobatan gratis tersebut. Sedangkan pemeriksaan mulai dari tensi darah dan konsultasi pada dokter ahli. (bsr1)