Belakangan pernyataan itu dibantah Ketua KPUD Puncak Nas Labene. Ia mengaku pemilu sudah sesuai prosedur dan tidak melanggar Undang-undang. “Kami tidak pernah melanggar aturan, jadi tidak ada alasan untuk Pemilukada di Puncak ditunda,” katanya.
Polisi Masih Selidiki Motif Kerusuhan di Papua
Hingga kini, Kepolisian Daerah Papua belum mengetahui motif bentrok antar warga di Ilaga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua, Ahad, 31 Juli 2011 pagi yang menewaskan 17 orang. "Kami masih selidiki. Tapi yang jelas bentrok ini melibatkan kelompok Tomas Tabuni dengan kelompok Simon Alom," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, Komisaris Besar Polisi Wachyono, lewat telepon, Ahad, 31 Juli 2011.
Menurut Wachyono, bentrok antar warga di Ilaga ini mulai terjadi pada pukul 06.00 WIT. Bentrok diawali dengan pembakaran rumah milik Elvis Tabuni, satu mobil dinas milik DPRD Kabupaten Puncak, dan sebuah honai atau rumah adat warga setempat. "Lalu pada pukul 07.00 WIT, dilanjutkan dengan bentrok fisik dari kelompok Simon dengan kelompok Tomas dengan lokasi dari depan Kantor DPRD Puncak hingga rumah Elvis Tabuni," katanya.
Selain 17 orang tewas akibat bentrok, kata Wachyono, dikabarkan beberapa warga dari dua kelompok yang bertikai menderita luka-luka, serta puluhan warga lainnya mengungsi ke daerah yang dianggap aman. "Kami masih kesulitan mendapat perkembangan terkini, sebab akses ke Ilaga cukup sulit," katanya.
Dari data yang didapat, bentrok antar dua kelompok ini di latar belakangi persoalan dukungan kepada calon kepala daerah dalam proses Pilkada Kabupaten Puncak, sebagai kabupaten yang baru dimekarkan dari Kabupaten Puncak Jaya. (TEMPO Interaktif)