Apa itu? Dalam wawancara itu ternyata sempat terdengar dua kali suara samar jingle iklan Sari Roti. Suara pertama terdengar saat Indra ingin meluruskan soal pernyataan Nazaruddin yang bilang kasusnya direkayasa. Suara kedua terdengar saat Nazaruddin menceritakan kemenangan Anas dalam Kongres Partai Demokrat di Bandung.
Belum jelas benar asal-muasal kemunculan jingle iklan Sari Roti itu. Menurut Pemimpin Redaksi MetroTV, Elman Saragih, jika suara jingle itu benar, tidak mungkin suara itu datang dari studio Metro TV. "Tentunya dari telepon seluler narasumber (Nazar)," kata Elman.
Namun, saat telewicara tersebut disiarkan secara live, Elman mengaku tidak mendengar suara yang dimaksud. "Beberapa rekan memang ada yang mengaku mendengar," katanya, Kamis, 21 Juli 2011. Untuk membuktikannya, kata Elman, sore ini tim Metro TV akan memutar ulang wawancara itu.
Anggota Fraksi Demokrat, Roy Suryo, tak yakin M Nazaruddin ada di Indonesia. "Besar kemungkinan itu hanya ringtone," ujarnya mengomentari rekaman wawancara yang tersebar luas di laman YouTube.
Roy mengaku telah menelaah rekaman itu. Jika suara itu berasal dari pedagang Sari Roti yang lewat ketika wawancara berlangsung, kata Roy, maka suara yang muncul akan terdengar mengecil dan mengeras. "Harusnya ada amplitude nya, saat pedagangnya masih jauh suaranya kecil, kemudian secara perlahan mengeras, baru kemudian mengecil kembali," katanya. Tapi ini berbeda. "Tiba-tiba muncul langsung keras terus tiba-tiba hilang,"katanya.
Terkait telepon M Nazaruddin, ia mengatakan kemungkinan mantan rekannya di Partai Demokrat itu dibantu oleh orang lain. "Saya menduga besar kemungkinannya dia menggunakan divertion, jadi seperti call conference, Dia menghubungi temannya kemudian temannya menghubungi Metro TV," katanya.
Ketua Masyarakat Telematika Indonesia, Mas Wigrantoro Roes Setiyadi memperkirakan sumber jingle Sari Roti yang muncul saat telewicara Metro TV dengan Nazaruddin berasal dari tempat Nazaruddin menelepon. "Dari tempat Nazaruddin," tegas Mas Wigrantoro ketika ditanya sumber jingle Sari Roti, Kamis, 21 Juli 2011.
Menurut Wigrantoro tidak mungkin suara jinggle berasal dari Metro TV. Alasannya, suara dari studio sebuah stasiun televisi biasanya bersih sehingga dapat didengar dengan jernih para pemirsa televisi.
Mas Wigrantoro juga menutup kemungkinan suara jingle Sari Roti tersebut sebagai sebuah rekayasa. "Untuk apa? Memangnya itu iklan?" ujar Mas Wigrantoro.
Ia menduga polisi sudah mengetahui keberadaan Nazaruddin. Sebab, percakapan Nazaruddin dengan beberapa stasiun televisi bisa disadap. "Kemampuan polisi itu sudah canggih," kata Mas Wigrantoro.
Menurut dia, peralatan untuk menyadap sudah dimiliki antara lain Komisi Pemberantasan Korupsi dan Kepolisian. Mas Wigrantoro mengatakan alat tersebut bisa dibeli dengan harga US$ 3 juta (Rp 25,5 miliar) pada 2001. (Tempointeraktif)