Dijelaskan Nitrasari, dari 40 pasien dampak letusan kelud kebanyakan adalah orang dewasa. Berdasarkan hasil diagnosa, kebanyakan mengalami cidera otak ringan dan sedang. Ada pula yang patah tulang dan luka robek pada anggota tubuhnya.
"Sebagian besar mengaku terjatuh dari atap dan kejatuhan plafon dan genting," imbuh Nitrasari.
Dengan tambahan 40 orang yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gambiran Kota Kediri ini, dengan ditambah data dari RS Baptis Kota Kediri, sebanyak18 korban luka, kini jumlah korban luka erupsi kelud menjadi 58 orang. Mereka, umumnya warga yang nekat pulang untuk membersihkan pasir dan debu vulkanik di atap rumah. Mereka terjatuh karena terpeleset
Data dari RS Baptis Kota Kediri, sebanyak18 korban luka kini mendapatkan perawatan intensif. Mereka umum mengalami luka patah tulang dan kaki, setelah terjatuh dari atap rumah. Sementara satu korban tewas bernama Yoni Wahyudi, Kepala Desa (Kades) Toyoresmi, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri.
"Mereka ingin segera membenahi rumahnya yang terkena material erupsi. Ada yang manjat-manjat genting, mungkin dalam kondisi fisik tidak kuat karena bergadang semalaman, akhirnya terpeleset dan jatuh. Yang kami catat ada 10 orang luka, dan satu meninggal dunia," ujar Komandan Commader Insiden Satlak PBP Kabupaten Kediri Letkol Inf Heriyadi, Jumat (14/2/2014)
Diungkapkan Komandan Kodim 0809 Kediri itu, para korban luka yang terjatuh atap rumah, kebanyakan adalah para pengungsi yang nekat pulang. Padahal, pihak keamanan sudah melarangnya. Sebab, sampai saat iniPVMBG masih menyatakan status awas dengan radius 10 kilometer dari kawah dalam keadaan steril. Aktivitas kegempaan masih berlangsung dan terjadi letusan kecil-kecil.
Korban Tewas Akibat Kelud di Malang 2 Orang
Korban tewas letusan Gunung Kelud, Jumat (14/2/2014) siang bertambah satu orang. Korban tewas terbaru atas nama Sanusi (70), warga Ngantang, Kabupaten Malang. Sanusi tewas tertimpa tembok saat berlindung dari badai hujan abu vulkanik semalam.
"Ada dua orang tewas. Mereka tertimpa reruntuhan saat berlindung dari guyuran abu vulkanik," tegas Bagyo Setyono, Kabid Tanggap Darurat, BPBD Kabupaten Malang, Jumat (14/2/2014) siang.
Menurutnya, sejauh ini Tim SAR berbagai unsur dan TNI-Polri, terus menjangkau titik-titik desa terdampak badai abu vulkanik semalam. Tim SAR berupaya maksimal untuk membawa masyarakat ke lokasi pengungsian.
"Sudah 14 ribu pengungsi yang kami pindahkan ke zona aman. Sejauh ini, seluruh petugas masih menyisir dan mencari warga yang masih berada didalam rumah," paparnya.
Bagyo menjelaskan, letusan Kelud saat ini, diluar prediksi. Titik aman di Posko Ngantang, sebenarnya berada di jarak 5-10 kilometer titik aman. Tapi faktanya, letusan Kelud membesar hingga ditas 10 kilometer.
Bersihkan Atap dari Abu Kelud, 4 Orang Jatuh dan Dirawat di RSI Madiun
Berhati-hatilah saat membersihkan abu kelud yang menumpuk di atap rumah. Sore ini, setidaknya ada empat pasien yang dirawat di IGD RSI Madiun karena terjatuh saat membersihkan timbunan abu yang menumpuk di atap rumah mereka.
"Saya tadi mengantarkan dua orang. Yang satu tetangga saya dari Kecamatan Taman, Kota Madiun. Yang satu dari Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun," ujar Yugus Priojatmiko, Jumat (14/2/2014).
Dua pasien yang diantarkannya mengalami patah tulang dan luka parah di kepala. Saat sampai di bagian IGD, Yugus bercerita ada dua pasien lainnya yang juga mengalami hal yang sama.
"Mereka naik ke atas genteng, membersihkan, tapi ternyata (atapnya) tidak kuat. Lalu ambruk," tutur Yugus.
Dia menceritakan bahwa pada siangnya, Kota Madiun sempat diguyur hujan. Sehingga kondisi abu dari Gunung Sinabung ini basah dan semakin berat. (berbagai sumber)