Mas Abu juga mengatakan diusia yang ke 140 ini RSUD Gambiran terus mengabdi dan memberikan pelayanan yang baik dan prima kepada masyarakat.
"Pelayanan harus bagus dan prima karena rumah sakit daerah selalu menjadi pilihan utama masyarakat di perkotaan," terang Mas Abu usai meninjau peserta khitan masal yang sedang dikhitan.
Mas Abu juga menambahkan pelayanan prima harus ditingkatkan karena RSUD Gambiran sendiri menjadi rumah sakit rujukan untuk daerah sekitar.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar berharap kegiatan khitanan massal membawa berkah untuk anak-anak dan peserta yang dikhitan. Paling tidak khitanan massal membantu biaya khitan yang masih terbilang mahal.
"Tidak hanya pada momen ulang tahun saja ada khitanan massal. Pada kegiatan lain juga bisa menyelenggarkan khitanan massal. Anggap saja ini bagian dari CSR RSUD Gambiran," jelasnya.
Selain khitanan massal, diharapkan juga ada kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis yang dilakukan Dinas Kesehatan bersama RS Gambiran. "Kami berharap pelayanan kesehatan di RSUD Gambiran semakin baik," tambahnya.
Direktur RSUD Gambiran dr Fauzan Adhima,MKes menjelaskan, peserta khitanan massal yang mendaftar terus bertambah. "Semula kami menargetkan 100 peserta, tapi yang mendaftar sudah 112 peserta," jelasnya.
Menariknya tidak hanya anak-anak yang mengikuti khitanan massal. Karena ada dua orang dewasa yang juga ikut khitanan massal yang memang digratiskan.
Pihak rumah sakit mengerahkan puluhan tim medis perawat dan mantri kesehatan. Khusus untuk dua peserta khitan dewasa bakal ditangani dokter spesialis bedah.
Kedua orang dewasa yang ikut khitanan massal yakni Julio Alves (27) asal Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Antonius Umbu Pati (23) asal Sumba, NTT.
Sementara peserta terkecil Zafar Irzad Abdurrahman (8) siswa kelas 2 SD warga Kelurahan Bandar Lor, Kecamatan Mojoroto.
Baik Yulio Alves dan Antonius Umbu Pati mengikuti khitan karena untuk alasan kesehatan.
"Khitan sangat bermanfaat bagi kesehatan kami," ungkap Antonius, mahasiswa akademi kesehatan. (adv/humas)