Siapa sebenarnya Darin, belum ada satupun berita yang mengutip omongannya langusng. Inilah simpang siur keberadaan gadis yang konon usianya belum beranjak 18 tahun.
1. Darin Mumtazah Masih di Bawah Umur?
Ketua KPK Abraham Samad mengatakan, soal pemanggilan Darin menjadi polemik, karena usia saksi ini masih tergolong di bawah umur. Karena itu, kata Samad, bakal ada perlakuan yang berbeda pada Darin. Salah satunya, pemeriksaan bisa dilakukan di rumah saksi, Darin Mumtazah. Darin sudah dua kali dipanggil KPK tapi tak pernah hadir. Samad mengatakan, dia berharap Darin tidak terlalu dipublikasikan media. "Sebaiknya tidak ditampilkan wajahnya. Kami pertimbangkan berikan perlindungan penampakan di hadapan publik," katanya seusai acara lokakarya jurnalis Anti Korupsi di Sukabumi, Sabtu 25 Mei 2013.
Berbeda dengan Abraham Samad, Ketua Dewan Konsultatif Komisi Nasional Perlindungan Anak Seto Mulyadi menyatakan Darin Mumtazah harus mendapat perlakuan khusus dari Komisi Pemberantasan Korupsi. "KPK harus memperlakukan dia secara khusus mengingat usianya," kata pria yang akrab disapa Kak Seto ini saat ditemui di kantor KPK, Kamis, 23 Mei 2013.
Menurut Kak Seto, salah satu bentuk perlakuan khusus itu misalnya proses pemeriksaan oleh KPK. "Bisa saja dia diperiksa di rumahnya, tidak di kantor KPK," ujarnya. Namun, pendapat ini juga dibantah oleh Bambang Widjojanto, Wakil Ketua KPK. Menurut Bambang, Darin Mumtazah bukanlah anak di bawah umur. "Dia kan sudah menikah siri. Kalau sudah menikah bukan anak-anak lagi," ujarnya. Lagipula, kini Darin sudah lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan
2. Luthfi Hasan Tak Pernah Menginap di Rumah Darin Mumtazah?
Berulang kali ibu Darin Mumtazah, yang biasa dipanggil Umi menegaskan bahwa hubungan Darin Mumtazah dan Luthfi Hasan Ishaaq hanya teman biasa. Katanya, ayah Darin adalah kader Partai Keadilan Sejahtera. Jadi, wajar bila berteman dengan Luthfi. Dia juga menegaskan Luthfi tak pernah menginap di rumah Darin.
Namun, Emmi, 45 tahun, pedagang gado-gado di sebelah rumah Darin, punya cerita lain. Dia mengatakan, Luthfi Hasan Ishaaq sering mendatangi rumah kontrakan Darin di Jalan Bhinneka Raya Nomor 3 RT 10 RW 09, Kelurahan Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur. "Dateng-nya seminggu bisa dua kali," kata Emmi, Rabu, 22 Mei 2013. Menurut Emmi, Luthfi Hasan selalu datang pada sore hari dengan dikawal dua lelaki. "Kalau dateng sore sampai malam, bawa mobil sama dikawal dua orang terus," ujarnya. "Tapi saya, mah, enggak pernah nanya-nanya, saya pikir itu simpenan-nya orang arab."
Satpam RT 09, Suyitno, mengatakan, istrinya sempat dua bulan menjadi pembantu di rumah Darin. Sartini, istri Suyitno, pernah menceritakan kepadanya soal tamu yang sering datang pada sore hari itu. "Kata istri saya, kalau nanti sore tamunya (Luthfi) mau dateng, dia suruh beresin kamar," kata Suyitno.
3. Darin Mumtazah Tak Pernah Menikah dengan Luthfi?
Cerita mengenai hubungan antara eks Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq dan Darin Mumtazah sampai kini belum terungkap jelas. Sejumlah petinggi PKS mengaku tak tahu menahu apakah Luthfi dan Darin Mumtazah atau tidak. "Biasanya, kalau menikah itu diumumkan agar orang-orang tahu," kata seorang petinggi PKS. Namun Sayitno, satpam RT di tempat tinggal mereka, di Jatinegara, Jakarta Timur, membuka sedikit tabir relasi keduanya. "Darin manggil Pak Luthfi itu papah, dan Pak Luthfi manggil Darin, mama," kata Sayitno di rumah berukuran 10 x 15 meter itu, Rabu, 22 Mei 2013. Sayitno mengaku mendengar percakapan itu enam bulan lalu ketika dia meminta minyak pijat kepada Luthfi. "Pak Luthfi meminta minyak ke Darin dengan memanggil `mama` dan sebaliknya Darin memanggil Luthfi `papa`," kata dia. Kesaksian satpam ini dibantah ibu Darin. "Satpam itu salah dengar," ujarnya. Tapi, banyak kalangan bertanya-tanya kalau salah dengar kok bisa sampai dengar dua kata penting: mama dan papa?
4. Orang Tua Darin Kenalkan Luthfi Hasan sebagai Suami?
Sekitar enam bulan lalu, seorang satpam di kompleks rumah kontrakan Darin, Jalan Bhinneka Raya Nomor 3 RT 10 RW 09, Kelurahan Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur, mengaku sempat memijat Lutfi Hasan Ishaaq. "Saya enggak kenal dia siapa, tapi dia ngomong sama saya pejabat gitu. Terus saya disuruh mijet punggungnya," kata satpam di RT 09, Suyitno, saat ditemui Tempo, Rabu, 22 Mei 2013. Ketika itu, orang tua Darin mengenalkan Luthfi Hasan kepada Suyitno sebagai suami Darin. "Saya kurang tahu, tapi ibu dan ayahnya bilang sudah menikah. Ibu dan ayahnya ngenalin ke saya, ini suaminya Darin," ujar Suyitno menirukan ucapan orang tua Darin.
Ibu Darin Mumtazah enggan menjawab pertanyaan itu. Saat dicegat wartawan, beberapa kamera TV langsung menyorotnya diikuti pertanyaan tentang kedekatan anaknya dengan bekas Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Luhtfi Hasan Ishaaq. "Wawancara saja tuh kucing saya, foto-foto tuh kucing saya di dalam rumah," kata Umi.
5. Darin Mumtazah adalah Gadis Fushtun?
Banyak orang mengaitkan Darin Mumtazah dengan istilah fushtun. Dalam rekaman percakapan antara Ahmad Fathanah dan Luthfi Hasan yang diputar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Jumat lalu, 24 Mei 2013, keduanya sempat membicarakan istri Luthfi. "Istri-istri Ente (Anda) sudah menunggu, nih," kata Fathanah. "Yang mana? Yang Fushtun atau Jawa Syarqiyyah (Jawa Timur)?" tanya Luthfi. Istilah Fushtun sendiri merujuk pada suku di Pakistan yang terkenal dengan kemolekan wanitanya. Sedangkan, secara harfiah, kata fushtun berarti hiasan ataupun menghiasi. Luthfi hanya angkat bahu saat ditanya soal Darin Mumtazah. Ahmad Fathanah, menurut pengacaranya Ahmad Rozi, tak pernah bercerita soal ini.
6. Sebelum Bersama Luthfi, Darin Mumtazah Hidup Susah?
Bagaimana kehidupan Darin dulu sebelum mengenal Luthfi Hasan, para tetangganya bercerita. Keluarga Darin dulu tinggal di rumah kontrak sederhana. Tapi, kini tinggal di rumah mentereng, dua lantai, yang konon harga sewanya Rp 75 juta per tahun. Kepala Sekolah Menengah Kejuruan tempat Darin Mumtazah bersekolah mengaku anak didiknya itu pernah menunggak pembayaran biaya pendidikan di sekolah tersebut. "Dia (Darin) pernah punya tunggakan, enggak enak kalau saya sebutkan," kata Kepala SMK Dewi Sartika yang enggan menyebutkan namanya saat konferensi pers di SMK Dewi Sartika, Jalan Kebon Nanas Utara II / 23, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat, 24 Mei 2013. "Itu bisa dicek di bendahara sekolah."
Menurut dia, orang tua Darin pernah datang ke sekolah untuk berjanji melunasi biaya itu. "Saya janji, nanti kalau saya punya rezeki," kata Kepala SMK menirukan perkataan orang tua Darin. Dan, menjelang ujian nasional, Darin menyelesaikan semua biaya administrasi itu. "Enggak mungkin saya tanya dia, 'Dari mana uangmu?'," ujarnya. (tempo)