Kualitas Udara di Kota Kediri Dinyatakan Aman Dihirup
Kediri - Laporan masyarakat Kota Kediri tentang terjadinya pencemaran udara oleh PT Gudang Garam dimentahkan Kantor Lingkungan Hidup setempat. Berdasarkan pengujian sampel udara yang dilakukan atas kerjasama dengan Balai Besar Tehnik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular (BBTKL - PPM) Surabaya, kualitas udara dinyatakan aman.
Berdasarkan release yang dikeluarkan Kantor Lingkungan Hidup Kota Kediri, yang merupakan hasil atas pengujian sampel udara pada Kamis (10/2/2011) kemarin, sejumlah partikel dinyatakan memiliki kandungan zat beracun di bawah ambang batas diizinkan, seperti yang tertuang dalam Peraturan Gubernur Jatim No.10 tahun 2009. Diantaranya Sulfur Dioksida hanya sebesar 0,0005 ppm, jauh di bawah ambang batas sebesar 0,1 ppm.
Partikel lain yang juga diuji kandungan zat beracunnya adalah Karbon Monksida, dimana tingkat kandungannya di bawah LD, jauh dari ketentuan sebesar 20,0 ppm. Nitrogen Dioksida, dari ambang batas diizinkan sebesar 0,05 ppm, yang ditemukan dan pengujian hanya 0,0009 ppm.
"Artinya dari rangkaian pengujian tersebut, kualitas udara di Kota Kediri masih aman untuk dihirup. Masyarakat tidak perlu was-was," kata Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kota Kediri, Dadiek SKM, saat dikonfirmasi wartawan di kantornya, Jl Veteran, Jumat (11/2/2011).
Ditanya mengenai kondisi udara yang selain menyesakkan pernafasan dan membuat mata perih, Dadiek menyebutnya tidak semata-mata karena pencemaran oleh PT Gudang Garam. Dia justru menganggap asap dari sejumlah kendaraan bermotor sebagai penyebab kondisi tersebut.
"Buktinya sampai hari ini, meski aroma menyengat sudah tidak terasa, kualitas udara masih mengakibatkan mata perih. Artinya ada penyebab lain, yang kalau saya menduga berasal dari kendaraan bermotor," jelas Dadiek.
Dengan hasil pengujian tersebut, Dadiek tidak menyarankan ke masyarakat mengenakan masker saat keluar di jalanan. Meski demikian sebagai bentuk antisipasi, pihaknya bekerjasama dengan Dinas Kesehatan, menyiapkan sejumlah masker di pukesmas untuk diberikan secara gratis.
"Kalau memang takut, silahkan ambil masker di puskesmas. Disediakan gratis untuk siapa saja yang menginginkan," sambungnya.
Meski menyatakan kualitas udara aman, Kantor Lingkungan Hidup Kota Kediri tetap merekomendasikan sistem pembakaran limbah PT Gudang Garam untuk diperbaiki. Dicontohkan langkah yang paling efisien adalah dilakukannya pemasangan dast collector, sebuah alat penyaring untuk memisahkan debu dan asap di saluran pembuangan.
Sebelumnya diberitakan, langit Kota Kediri dalam beberapa hari terakhir diselimuti asap pekat dengan aroma yang menyesakkan pernafasan. Asap tersebut terdeteksi merupakan sisa pembakaran limbah oleh PT Gudang Garam yang diakui oleh manajemen perusahaan tersebut turun karena terbawa arah angin saat cuaca mendung. (bdh/bdh)(detikSurabaya)