Berjalan lebih dari setahun, drama kasus Bibit-Chandra akhirnya Senin (25/10) menuju titik akhir. Kejaksaan memilih opsi pengesampingan (deponering) perkara ini. Dengan diambilnya keputusan deponeering ini, dua pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah, kini secara legal nasibnya terkatung-katung.

Seluruh keperkasaan dan kewibawaan hukum Republik Indonesia mulai hari ini harus memaklumatkan kepada dunia bahwa hukum telah mati. Mati karena dipaksa bersujud dan menyembah kepada superman mahaperkasa bernama Gayus Tambunan.

Kediri - Cabe rawit impor masuk ke sejumlah pasar di wilayah Kota Kediri. Akibatnya, harga komoditi cabe rawit mulai berangsur-angsur turun. Sebelumnya harga bahan pedas tersebut sempat meroket hingga menembus Rp 100 ribu per kilogramnya. Saat ini harga di Pasar Grosir Kota Kediri hanya Rp 65 ribu per kilogram.

Harga cabe ini diprediksi akan terus turun mengingat akan adanya stok cabe impor yang didatangkan dari Cina maupun Thailand. Selain  itu, para petani juga mendapat pasokan dari Sulawesi yang jumlahnya cukup besar.

Ahmad Khoirul (50) pedagang cabe di Pasar Grosir Kota Kediri menuturkan, setiap harinya rata-rata ada penurunan harga cabe hingga Rp 5 ribu per kilogram. Semula harga cabe mencapai Rp 80 ribu turun menjadi Rp 75 ribu, dan kini bertengger ke harga Rp 65 ribu per kilogramnya.

Ia memprediksi harga cabai akan terus turun, mengingat stoknya kini mulai melimpah. Guna meminimalisir kerugian, para pedagagn mengurangi jumlah kulakan barang. Semula setiap hariya kulakan dua hingga tiga ton kini ia hanya membeli dua kwintal saja.

Turunnya harga cabe rawit ternyata berbanding terbalik dengan harga cabe besar maupun cabe keriting . Untuk cabe besar dan keriting ini sejak tiga hari kemarin mengalami kenaikan harga hingga Rp 6 ribu. Harga cabe besar yang semula Rp 20 ribu kini Rp 26 ribu per kilogramnya. Untuk cabe keriting yang semula Rp 35 ribu kini naik menjadi Rp 42 ribu. [nng/kun](beritajatim.com)

Home

Nasional

Daerah

Sport

LifeStyle

Opini

Advetorial

SuratPembaca

Redaksi