Asap Pembakaran Limbah Gudang Garam Cemari Langit Kota Kediri
Kediri - Dalam beberapa hari terakhir, langit Kota Kediri diselimuti asap pekat dengan aroma yang cukup menyesakkan pernafasan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Kantor Lingkungan Hidup (KLH) setempat, asap tersebut berasal dari limbah udara yang keluar dari pembuangan PT Gudang Garam.
Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Kediri, Tri Krisminarko membenarkan jika asap yang menyelimuti langit Kota Tahu dalam beberapa hari terakhir berasal dari pembuangan PT Gudang Garam. Bahkan KLH setempat diakuinya juga sudah melakukan penyelidikan, dengan mengambil sampel untuk selanjutnya dilakukan pengujian laboratorium.
"Kami yang lakukan pengambilan sampel, tapi Gudang Garam yang akan melakukan pengujian. Kami sudah sampaikan rekomendasi untuk itu," ungkap Tri, kepada wartawan yang menemuinya di Balaikota, Jl.Basuki Rahmad, Rabu (9/2/2011).
Rekomendasi uji laboratorium tesebut, lanjut Tri, disampaikan untuk mengetahui tingkat bahaya dari asap yang menyesakkan pernafasan tersebut. Namun dia belum bisa memastikan jenis sanksi yang akan dikenakan, jika nantinya asap tersebut ternyata memiliki tingkat bahaya yang tinggi. "Kami tunggu hasil penelitian, baru nanti bisa diambil sikap selanjutnya," sambungnya.
Disinggung mengenai kemungkinan pencabutan izin operasional PT Gudang Garam, apabila asap yang dikeluarkannya membahayakan masyarakat, Tri mengaku kemungkinan kecil yang tersebut dilakukan. Alasannya, lokasi cerobong asap sebagai sumber pencemaran berada di wilayah Kabupaten Kediri, tepatnya di Desa Jongbiru, Kecamatan Gampengrejo.
"Disini ini kan istilahnya kena imbasnya, sementara lokasi cerobong ada di Kabupaten Kediri. Jika memang nanti hasil uji lab menunjukkan tingkat bahaya, kami akan sampaikan ke KLH setempat agar mengambil solusi terbaik," jelas Tri.
Sementara Staf Humas PT.Gudang Garam Tbk. Nina, juga membenarkan asap yang menyelimuti langit Kota Kediri berasal dari cerobong pembakaran limbah perusahaan tempatnya bekerja. Meski demikian dia menepis adanya kerusakan pada sistem pembakaran limbah, sehingga mengakibatkan pencemaran.
"Itu terjadi karena faktor cuaca. Karena ini mendung asapnya ikut arah angin, tapi jika panas biasanya akan mengarah ke atas," kata Nina.
Nina juga mengakui perusahaannya sanggup melakukan uji laboratorium, sebagai bentuk tanggung jawab atas keberadaannya di tengah masyarakat Kota Kediri. (bdh/bdh)(detikSurabaya)