Berjalan lebih dari setahun, drama kasus Bibit-Chandra akhirnya Senin (25/10) menuju titik akhir. Kejaksaan memilih opsi pengesampingan (deponering) perkara ini. Dengan diambilnya keputusan deponeering ini, dua pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah, kini secara legal nasibnya terkatung-katung.

Seluruh keperkasaan dan kewibawaan hukum Republik Indonesia mulai hari ini harus memaklumatkan kepada dunia bahwa hukum telah mati. Mati karena dipaksa bersujud dan menyembah kepada superman mahaperkasa bernama Gayus Tambunan.

Surabaya - Pemerintah Provinsi Jawa Timur memprediksi alokasi dana bagi hasil cukai rokok yang akan diterima provinsi itu pada 2011 mencapai Rp 618,75 miliar, nilai itu naik tipis dibanding realisasi alokasi bagi hasil cukai rokok 2010 sebesar Rp 613,45 miliar. Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf mengatakan bila setoran hasil pajak cukai produk rokok dari provinsinya relatif besar.

Data yang ada menunjukkan setoran cukai rokok dari Jatim ke kas negara cenderung meningkat setiap tahunnya. Pada 2007 sebesar Rp 42 triliun, pada 2008 naik jadi Rp 48,9 triliun dan pada 2009 Rp 49 triliun.

"Khusus 2010 juga naik sekitar Rp 52 triliun," kata Saifullah disela-sela bedah buku berjudul 'Siapa Bilang Merokok Haram' karya Nasim Fauzi, di Hotel Shangri La Surabaya, Rabu (2/2/2011)

Saifullah menerangkan sesuai regulasi maka bagi hasil atas setoran cukai rokok itu ke pemerintah daerah sebesar 1%. Nilai bagi hasil cukai rokok yang diterima Provinsi Jatim termasuk di 38 Kab/Kota terus mengalami kenaikan yang signifikan. Pada 2009, Jatim menerima Rp 599,35 miliar, pada 2010 sebesar Rp 613,45 miliar.

"Tahun 2011 diprediksi mencapai Rp 618,75 miliar," ungkapnya.

Mantan Ketua Umum PP GP Ansor ini menegaskan bila sektor usaha dan industri agrobisnis berbasis tembakau itu berkategori padat karya, mengingat sekitar 6,4 juta orang bekerja disektor usaha itu.

Artinya industri rokok yang berbasis tembakau dan cengkeh itu mampu menyerap 6,4 juta tenaga kerja. Itu yang langsung, sedangkan sektor usaha turunannya khususnya sektor informalnya ditaksir menyerap 18 juta orang. Saifullah menambahkan luas areal tanam tembakau di Jatim sekitar 110.000 hektare, yang tersebar di 19 Kab, sedang untuk industri rokok tersebar di 20 Kab/Kota.

"Sektor ini selain berperan besar dalam setoran ke kas negara juga mampu membuka lapangan kerja," terangnya.

(gik/gik)(detikSurabaya)

Home

Nasional

Daerah

Sport

LifeStyle

Opini

Advetorial

SuratPembaca

Redaksi