Berjalan lebih dari setahun, drama kasus Bibit-Chandra akhirnya Senin (25/10) menuju titik akhir. Kejaksaan memilih opsi pengesampingan (deponering) perkara ini. Dengan diambilnya keputusan deponeering ini, dua pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah, kini secara legal nasibnya terkatung-katung.

Seluruh keperkasaan dan kewibawaan hukum Republik Indonesia mulai hari ini harus memaklumatkan kepada dunia bahwa hukum telah mati. Mati karena dipaksa bersujud dan menyembah kepada superman mahaperkasa bernama Gayus Tambunan.

Jakarta - Kubu Adnan Buyung Nasution akhirnya secara resmi mengumumkan bahwa tidak lagi menjadi penasihat hukum bagi Gayus Halomoan Tambunan. Pengumuman "perceraian" ini diumumkan dalam konfresnsi pers di kantor Adnan Buyung and Partners di Menara Global, Selasa (8/2/2011).

"Kami mengumumkan, terhitung sejak 7 Februari kami bukan penasehat hukum Gayus Tambunan baik dalam perkara mafia hukum dan Mafia pajak," kata juru bicara Adnan Buyung Nasutions and Partners.

Dalam jumpa pers itu kubu Adnan Buyung menyatakan tidak lagi ada persamaan visi dan misi antara pihaknya dengan Gayus Tambunan termasuk dengan pengacara lain Gayus, Hotma Sitompul.

"Berkali-kali kami sudah mengungkapkan bahwa, advokat tidak mencampuri urusan advokat lain, jika beradu akan mengakibatkan berbedaan visi dan misi, namun karena Gayus berkeras," katanya.

Menurut kubu Adnnan Buyung, selama Gayus memakai jasa mereka, Gayus sudah memenuhi kewajibannya dengan memberikan keterangan secara terbuka tentang praktik mafia hukum dan mafia pajak.

Namun, dalam perkembangan terbaru setelah Gayus mencabut keteranganya baik ke penyidik dan ke pers, kubu Adnan merasa ada yang berbeda. Karena itu, alhasil kubu Adnan memutuskan kerjasamanya dengan Gayus Tambunan. (TRIBUNNEWS.COM)

Home

Nasional

Daerah

Sport

LifeStyle

Opini

Advetorial

SuratPembaca

Redaksi