Ketua Panitia Ritual Sesaji Gunung Kelud yang juga sebagai Camat Ngancar Bapak Ngaseri mengatakan bahwa Ritual Sesaji Gunung merupakan adat istiadat atau budaya turun temurun dari nenek moyang warga Kelud yang harus dilestarikan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selanjutnya dengan ungkapan rasa syukur tersebut akan diberikan perlindungan dan keselamatan dari segala mara bahaya serta diberikan kenikmatan dan kemakmuran oleh Allah SWT. Ujar Ngaseri
Pengunjung yang menyaksikan Ritual Sesaji Gunung Kelud yang sudah dikemas dalam Agenda Festival Kelud ini, tidak hanya warga sekitar Kabupaten Kediri saja, namun juga berasal dari luar daerah seperti Tulungagung, Blitar, Nganjuk, Jombang, Surabaya, Malang, Pasuruan, Probolinggo dan kota lainnya.
Andri (22 th) salah satu pengunjung dari Pasuruan bersama 8 temannya mengatakan bahwa sangat senang dan berkesan dengan acara Ritual Sesaji Kelud yang diselenggarakan oleh warga Kediri. "Saya datang bersama teman-teman sangat menikmati acara Ritual yang dilaksanakan warga Kediri.
Dengan ritual tersebut saat ini kami mengetahui Legenda Gunung Kelud yang menjadi kebanggaan warga Kediri. Selain itu kesakralan ritual ditambah dengan iring-iringan putri Kediri nan cantik menambah semangat pengunjung untuk datang lagi kesini" Tambah Andri
Bu Sri Supatmi (62 th) pengunjung yang berasal dari Bojonegoro beserta keluarga mengatakan sangat senang dan terkesan dengan Rutual Kelud ini. Saya pada awalnya takut tapi setelah sampai di Gunung Kelud yang sangat indah dan meriahnya acara ritual maka ketakutan itu hilang berganti senang dan gembira" Ujar Bu Supatmi
Insya Allah saya akan datang lagi kesini mengajak keluarga lain yang belum pernah menyaksikan keindahan Kelud ini. Bahkan menurut informasi penjual buah Nanas Kelud yang rasanya manis di Gunung Kelud tadi, sekitar bulan Januari sampai Maret akan musim Buah Durian Kelud. Tambah Supatmi.
Do'a secara berurutan disampaikan oleh Bp. Abdulah yang mewakili dari komunitas dari Kejawen, Bp. Jaiz dari agama Islam dan Ibu Istikomurti dari Kristen. Pada dasarnya semua mendo'akan agar Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan keselamatan dan barokah serta kemakmuran bagi seluruh warga Kelud dan sekitarnya.
Drs. Sampurno, MM. Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kediri dalam sambutannya mengatakan bahwa sinergisitas antara Ritual Sesaji Gunung Kelud yang dikemas dalam Festival Kelud diharapkan tidak mengurangi kesakralan sebuah tradisi.
Namun diharapkan justru dapat menjadikan peningkatan kunjungan wisata di Gunung Kelud, sehingga dengan demikian dapat berimplikasi pada peningkatan taraf hidup masyarakat sekitar Lereng Kelud dan Masyarakat Kabupaten Kediri pada umumnya. Ujar Sampurno
Prosesi terakhir Ritual Sesaji Gunung Kelud dilakukan dengan membawa seluruh sesajian menuju ke atas Gunung Kelud dengan berjalan sekitar 2 Km sampai di Jembatan Gladak oleh sesepuh dan pinisepuh warga Gunung Kelud yang diikuti seluruh pengiring. Di Jembatan Gladak ini para sesepuh dan pinisepuh melakukan do’a bersama sebelum menyantap hidangan bersama masyarakat yang mengikuti Ritual Sesaji Gunung Kelud. (ADV).