Seperti, pada pendaftaran gelombang saty sebelumnya, syarat pendaftaran masih sama. Sedangkan membedakan hanya siswa kelas 6 SD/MI boleh berdomisili dari luar Kota Kediri, namun sekolahnya harus berasal dari SD/MI negeri maupun swasta yang berada Kota Kediri.
Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar mengatakan, sekolah rintisan kelas unggulan sepakbola SMPN 2 Kota Kediri ini hanya menerima 34 siswa. Berdirinya sekolah ini berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri No : 420/ 3795.1/ 419.42/2015. SMPN 2 Football Class.
“Football Class sendiri dibentuk sebagai wujud kepedulian pemerintah kota dalam menjaring bibit-bibit muda potensial dibidang sepakbola di Kota Kediri. Karena sepenjang sejarah perkembangan sepakbola nasional, banyak sekali muncul pemain sepakbola handal berasal dari Kota Kediri,” ujar Mas Abu—panggilan Walikot Kediri, Minggu (13/3/2016).
Yang lebih istimewa, kata Mas Abu, yaitu untuk mendidik para siswa. Oleh karena itu, pemerintah kota merekrut Direktur Teknik Keturunan Jerman, Timo Scheunemann. Timo lahir di Kediri, Jawa Timur, 29 November 1973. Dia adalah seorang pelatih berwarganegara Jerman, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Bidang Pembinaan Pemain Usia Dini PSSI.
Timo juga sempat melatih timnas sepakbola putri Indonesia di SEA Games 2009 dan klub Persema Malang. Timo mendapatkan lisensi kepelatihan UEFA A di Koeln, Jerman, pada tahun 2007. Dia menguasai bahasa Indonesia dan bahasa Jawa karena lahir dan banyak menghabiskan waktunya di Kediri dan Malang pada masa kecilnya
Dalam melatih, Timo akan dibantu oleh Pelatih Kepala Dwi Prio Utomo, yang telah mengantongi Lisensi kepelatihan B AFC tahun 2015. Pria yang biasa disapa DP ini saat muda pernah menjadi bagian dari PSSI Primavera tahun 1993 dan berlatih di Genoa Italia. Mantan pemain Persik Kediri, Semen Padang dan Perseman Manokwari ini dijenjang kepelatihan pernah menjadi asisten pelatih Timnas U 19 dan asisten pelatih Persik Kediri.
Selain Dwi Prio, Timo juga akan dibantu oleh Pelatih Kiper Wahyudi yang selama kariernya banyak dihabiskan sebagai penjaga gawang utama Persik Kediri. Sedangkan untuk menunjang dibidang fisik, SMPN 2 Football Class juga merekrut pelatih atletik Kwin Atmoko, yang telah banyak menelurkan atlet nasional Indonesia baik yang berlaga di SEA Games, Asian Games maupun Olimpiade.
Mas Abu berharap agar dalam proses belajar mengajar nantinya, selain mendapatkan pelatihan dibidang Sepakbola para siswa SMPN 2 Football Class juga harus mendapatkan pelajaran regular seperti siswa pada umumnya.
“Selain pandai dalam mengolah kulit bundar, para siswa juga harus pintar dalam bidang akademik, dan yang paling penting dalam seleksi ini murni atas penilaian tim pelatih tanpa ada titipan ataupun unsur nepotisme didalamnya,”ujarnya.
Dengan dirintisnya Sekolah Sepabola ini diharapkan akan muncul pesepakbola handal dari Kota kediri dimasa yang akan dating. (adv/humas)