Kenaikan harga pada Komoditi Jagung Nasional disebabkan oleh kelangkaan produksi jagung di daerah-daerah salah satunya di Kabupaten Kediri. Melihat kondisi yang seperti ini Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Perdagangan dan Industri Kabupaten Kediri melakukan monitoring komoditi jagung ke gudang-gudang penyimpanan yang ada di Kabupaten Kediri. Sebanyak 4 gudang tersebar di beberapa wilayah di Kabupaten Kediri didatangi oleh petugas yang terdiri dari Pasitel Kodim 0809 Kediri, BKP3, Satpol PP, Dinas Pertanian, Bagian Humas dan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kediri.
Berangkat dari Kantor Dinas Koperasi dan Perdagangan Kabupaten Kediri Kamis (04/2) pukul 08.30 dan yang pertama dituju adalah gudang CV. Sentosa Bersama milik bapak Yopie Setia Budi di Desa Gurah Kecamatan Gurah. Disana petugas menyisir dan memeriksa jagung yang ada di gudang tersebut, tetapi petugas tidak menemukan sebiji jagung pun digudang milik bapak Yopie namun hanya menemukan 500 ton beras.
Gudang berikutnya CV. Cipta Mulya milik Bapak Launardi Jl. Bhayangkara 57 Pare, biasanya gudang ini memiliki persediaan jagung sebanyak 300 ton, saat terjadi kelangkaan seperti ini hanya ada 3 ton stok jagung sebagai bahan baku pakan ternak dan 9 ton jagung selep di jemur. Tidak berhenti disitu saja Tim Monitoring berlanjut ke PT. Jagung Mas jln. Hos Cokroaminoto Tulungrejo Pare Milik Bapak Robin yang hanya memiliki persediaan jagung 20 ton untuk diolah sebagai pakan ternak yang mampu biasanya mensuplai 2500 ton.
Kemudian menyasar ke gudang PT. Hasil Unggas Alam Semesta milik Bapak Yudi Heriyanto beralamat jalan Mayor Bismo No 14 Pare. Gudang ini selain menjadi tempat penyimpanan juga memproduksi pakan ternak, ditempat ini petugas menemukan jagung sebanyak 2 ton dan pakan ternak sebanyak 15 ton.
Pak Yudi mengatakan kelangkaan Jagung yang terjadi di Kabupaten Kediri sangat berpengaruh pada produksi pakan ternak pada usaha saya. Sejak Akhir bulan Desember 2015 hingga puncaknya Februari 2016 untuk bahan baku pakan ternak digudang ini sangat kurang. Saya mengharapkan kelangkaan jagung ini agar segera terselesaikan dan kami dapat memproduksi pakan ternak secara maksimal.
Yudi sangat senang dengan adanya monitoring kelangkaan jagung yang melanda, dengan sidak ini membuktikan antara petani, pengusaha dan pemerintah sangat terkoordinasi. Kami sebagai Pengusaha merasa diperhatikan oleh pemerintah dan bisa langsung menanggapi apa yang sedang kami rasakan dan bisa memberikan solusi terbaik.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi dan Perdagangan Kabupaten Kediri Zaenuri, S.Sos, MM, kelangkaan jagung ini disebabkan panen jagung memang saat ini sangat sedikit karena di musim hujan ini petani banyak yang beralih menanam padi, disamping itu Import jagung untuk pakan ternak mulai Agustus 2015 sudah dihentikan, dengan harapan bisa swasembada pangan. Namun secara garis besar Kabupaten Kediri masih aman dan kondusif walaupun harga jagung mahal.
Petugas Penyuluh Lapangan BKP3 yang turut serta dalam monitoring menghimbau kepada seluruh petani yang ada di Kabupaten Kediri agar ikut membantu Program Pemerintah menjadikan Lumbung Jagung. Cara yang tepat adalah jika nanti musim kemarau tiba dengan serentak menanam jagung, karena jagung sangat cocok dimusim kemarau.
Pasitel Kodim 0809 Kediri Kapten Inf. Sutrisno dalam kesempatan tersebut mengatakan TNI akan selalu ada bersama masyarakat. Kami bersama pemerintah Kabupaten Kediri akan siap mendukung, mengawal dan mengawasi sampai harga jagung mulai stabil. Untuk para petani TNI akan mengawal mulai dari pendistribusian pupuk, penyemaian bibit sampai nanti ketika panen tiba sekaligus saat menjual hasil panen para petani. (adv)