Informasi yang dihimpun menyebutkan, dua anak itu merupakan anak pasangan dari Andi Asran Yusuf dan Wiwin yang sudah bercerai sejak dua tahun yang lalu.
Sejak perceraian itu, anak tertua, Rio Pratama, yang saat itu baru lulus SDN 1 Pendopo ikut ayahnya. Sementara, Andi Ifu yang saat ini baru duduk di kelas 4 SDN 1 Pendopo tinggal bersama ibunya di Desa Lingge.
Namun, sekitar sebulan lalu, ayahnya mengantar Rio Pratama kepada ibunya.
Sekitar empat hari berada di desa, ternyata Rio Pratama kabur membawa adiknya Andi Ifu, dan baru beberapa hari ini keluarganya mendapat informasi keduanya sudah bertemu dengan ayahnya di Makassar.
“Rio memang sekolah di Makassar, karena sejak kedua orangtuanya cerai, anak pertamanya yang baru saja lulus SD ikut ayahnya, sementara adiknya tinggal bersama ibunya. Memang baru sekitar dua minggu yang lalu keduanya kabur dari rumah, karena dibawa kakaknya,” ujar salah seorang tetangganya.
Dikatakannya, sewaktu belum cerai, ayah dua anak itu tinggal bersama di Desa Lingge Empat Lawang Sumatera Selatan. Sedangkan aktivitas kesehariannya sebagai petani, berkebun kopi. Sejak berpisah sekitar satu tahun yang lalu, ibunya hanya membuka warung kecil-kecilan di rumahnya.
“Kalau anaknya yang kedua itu masih kecil, belum tahu apa-apa, sehingga ia mau saja diajak kakaknya kabur dari rumah,” tambahnya.
Kepala Desa Lingge, A Rahman, membenarkan dua anak yang terdampar di Makassar, Sulawesi Selatan adalah warganya.
Pihak keluarga sendiri sudah mendapat informasi tersebut, bahkan kedua anaknya itu sudah bertemu dengan ayahnya di Makassar.
“Benar keduanya adalah warga kita. Mereka itu rencananya menyusul ayahnya yang telah bercerai dengan ibunya. Kita juga sedang mengurus surat pindah sekolahnya,” ujarnya ketika dikonfirmasi via handphonenya, Minggu (17/7/2011).
Sementara Bupati Empatlawang, H Budi Antoni Aljufri melalui Kabag Humas dan Protokol Setda Empatlawang, Mgs Nawawi, membenarkan Pemkab Empatlawang sudah menerima laporan dari pihak Polresta Makassar.
Sejauh ini pihaknya sedang mencari informasi keberadaan keluarga korban. “Yang jelas, Pemkab Empatlawang akan membantu, setidaknya membantu biaya penjemputannya nanti,” katanya. (Tribunnews)