Kediri -- majalahbuser.com, Pada saat ini disinyalir kondisi tanah atau lahan persawahan di Indonesia dalam kondisi sakit dan kelelahan, hal ini dapat dilihat dengan indikasi yaitu melandainya reapon terhadap pemupukan yang intensif bertumpu pada penggunaan pupuk buatan sudah mencapai titik jenuh, bahkan sudah menyebabkan terjadinya penurunan kualitas pada kesehatan tanah.
Hal tersebut disampaikan PPL Kecamatan Ngasem Yayuk Anisa, SP. M.Agr (14/10) pada pertemuan Gapoktan dan Poktan di Balai Desa Paron Kecamatan Ngasem. Hadir juga pada kegiatan temu wicara yaitu Kepala Desa Paron Parwoto, Ketua Gapoktan Desa Paron dan Imam Safi"i Ketua Kelompok Tani Desa Gogorante bersama para petani Desa Paron dan Desa Gogorante.
"Meningkatnya serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) seperti hama dan penyakit tanaman, bahkan kondisi lapisan bajak semakin dangkal bahkan tanaman padi mudah roboh" kata Yayuk dengan nada prihatin.
"Kondisi sakitnya tanah atau lahan persawahan diakibatkan karena adanya pengurangan unsur hara karena terbawa panen lebih banyak dari unsur hara yang diberikan, kelebihan pemberian hara tertentu dan kurangnya hara lainnya karena pemupukan yang tidak berimbang, serta penurunan kadar organik tanah," Lanjut Yayuk.
"Dari sisi penerapan teknologi pengolahan tanah yang kurang tepat atau cenderung over exploitation dapat juga menurunkan kesuburan fisik, kimia dan biologis tanah atau dengan kata lain degradasi lahan. Dengan kondisi lahan yang sudah sakir, optimis akan menurunkan produktifitas pertanian, sehingga dapat mengancam ketahanan pangan masyarakat umumnya di Indonesia dan khususnya di Kabupaten Kediri," Kata Yayuk.
Melihat kondisi seperti ini menggugah dan mendorong para petani Desa Paron dan Desa Gogorante Kecamatan Ngasem melakukan pengecekan juga menganalisa kondisi lahan persawahan dengan mengundang pihak PT. Kimia Gresik. Dengan langsung ke lokasi persawahan pada dua Desa tersebut untuk melakukan tes/pengujian tanah ada juga sampling tanah yang dibawa oleh para petani.
Yayuk Anisa mengatakan, Sekitar 50 persen lebih masyarakat di Kabupaten Kediri adalah petani. Jadi tanah merupakan unsur yang sangat penting dalam bidang pertanian juga sebagai faktor utama yang tak tergantikan. Tanah memiliki peran dan fungsi Sentral bagi masyarakat yang bercorak Agraris, disamping memiliki nilai ekonomi, lahan juga memiliki nilai sosial dan budaya bahkan nilai religi.
Rahmad dari PT. Petro Kimia Gresik bersama Wijaya dari Distributor pupuk Kabupaten Kediri. Rahmad menyampaikan analisa dan penjelasan dari hasil uji / tes kondisi tanah antara lain mengenai PH tanah, C- Organik (kandungan bahan organik dalam tanah) dan kandungan N, P, K.
"Cara mengatasi kondisi lahan, misalnyan tanah yang terlalu asam dan C- Organiknya rendah dengan cara memberikan pupuk organik dan juga pengapuran/penggunaan kapur pertanian untuk mengurangi tingkat keasaman tanah. Dengan memakai pupuk berimbang dan rekomendasi pemupukan yang tepat bisa menambah kesuburan tanah," kata Rahmad.
Pada kesempatan itu, Kepala Desa Paron sangat mengapresiasi kegiatan para petani. "Dengan adanya kegiatan ini diharapkan petani mulai bisa menata dan menyehatkan kembali kondisi lahan persawahan,"Kata Parwoto
Apakah para petani mau melakukan seperti apa yang disampaikan tadi ? Tanya Parwoto. Serentak dan kompak para petani menjawab enggeh... mau Pak Kades. Alhamdulilah..... dengan kondisi lahan persawahan yang sehat, maka bisa menghasilkan produktifitas yang tinggi dan tercapailah program Swasembada Pangan. Kata Parwoto dengan bangga. (adv/humas).