Kediri - majalahbuser.com, Pemerintah Kabupaten Kediri melaluiĀ Dinas Kesehatan mengembangkan program yang ditujukan bagi ibu hamil agar dapat meningkatkan akses ke fasilitas kesehatan yang dinamakan Rumah Tunggu Kelahiran (RTK).
Secara resmi keberadaan RTK, telah difungsikan untuk masyarakat Kabupaten Kediri mulai hari Rabu (1/6), setelah diresmikan Bupati Kediri, dr. Hj. Haryanti Sutrisno
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, dr. Adi laksono MMRS, mengatakan RTK merupakan program dari Kementrian Kesehatan atau Pemerintah Pusat dengan tujuan untuk menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) dan angka kematian ibu (AKI). Keberadaannya diperuntukan untuk ibu hamil terutama bagi ibu hamil dengan resiko tinggi.
"RTK ini mendekatkan akses serta mencegah terjadinya keterlambatan penanganan komplikasi ibu hamil, nifas dan bayi baru lahir di wilayah Kabupaten Kediri. Terutama bagi ibu hamil resiko tinggi bisa sangat bermanfaat." terang Adi.
Ditambahkan oleh Adi, untuk Kabupaten Kediri peresmian RTK dilakukan serentak namun di pusatkan di di Jalan Bengawan Solo, No 10 Desa Pelem Kecamatan Pare.
"Lebih mudahnya, beralamat di belakang RSUD Pare." Tandas Adi.
Sementara itu Bupati Kediri, dr, Hj. Haryanti Sutrisno, menyampaikan adanya RTK ini sesuai dengan program Kabupaten Kediri dalam menekan angka AKI dan AKB.
Beliau menggaris bawahi pentingnya penurunan angka AKB dan AKI tidak hanya mengenai prestasi pemerintah daerah, namun juga kehadiran ibu dan anak yang sehat dan selamat dari persalinan adalah harapan dari semua keluarga.
"Keberadaan anak dalam keluarga adalah berkah berumah tangga. Oleh karena itu keselamatan ibu dan anak dalam proses kehamilan hingga kelahiran sangat penting. Semoga RTK bisa jadi rumah singgah bermanfaat bagi penyelamatan ibu dan anak." Jelas dr. Hj. Haryanti Sutrisno.
"Memang tahun lalu AKI cukup menurun kita harap dapat kita pertahankan supaya anak yang lahir tidak kehilangan ibunya. Ini karena peran ibu dalam madrasah keluarga bagi anak-anak sangat luar biasa. Akan sangat berat menjalani hidup sebagai anak yang harus tumbuh tanpa hadir ibu. Tambah dr. Hj. Haryanti Sutrisno (ADV)