Kediri -- majalahbuser.com, Data cukup mengerikan disampaikan Komisi Penanggulangan Aids Daerah (KPAD) Kota Kediri, bahwa di Tahun 2016 ini, tercatat positif terjangkit virus HIV AIDS sebanyak 154 orang.
Hal ini disampaikan Suhartono didampingi Plt. Kadinkes Kota Kediri, Fauzan Adima terkait isu bayi umur 22 bulan warga Kelurahan Semampir, dikabarkan disejumlah media sosial terkena busung lapar.
Namun berdasarkan catatan medis di RSUD Gambiran, bahwa bayi tersebut positif terjangkit HIV AIDS.
Seiring peringatan Hari Kesehatan Nasional ke – 52, Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Kesehatan menyampaikan untuk berhati – hati atas tertularnya virus HIV.
Plt. Kadinkes, Fauzan Adima menjelaskan bahwa tertularnya virus mematikan tersebut dapat dengan berbagai cara, diantaranya melalui hubungan seksual dengan orang yang terjangkit, pemakaian jarum suntik bekas orang terinfeksi, menerima transfusi darah yang tercemar dan ibu hamil yang terinfeksi.
“Dengan berbagai cara, kita bisa tertular penyakit ini dan untuk itu harus diwaspadai untuk tidak melakukan hubungan bebas, menggunakan bekas jarum suntik, transfusi darah dan tentunya kepada ibu hamil. Penyebaran penyakit menular ini berupa cairan, bisa melalui sperma atau darah,” jelas Direktur RSUD Gambiran Kota Kediri.
Terkait maraknya warga Kota Kediri yang terjangkit, Suhartono akan mengajak dinas terkait, rumah sakit dan lembaga atau organisasi yang peduli untuk memerangi virus menular ini.
“Data kami pada tahun ini mencapai 154 orang, sementara utuk Tahun 2012 hingga September 2016 mencapai 811 orang yang terjangkit virus,” jelas Suhartono.
Salah satu langkah yang dilakukan KPAD, digelar workshop dengan mengundang sejumlah elemen masyarakat, agar mampu menyampaikan atas bahayanya virus ini.
Disinggung terkait kasus meninggalnya bocah berusia 22 bulan di lingkungan eks – lokalisasi, Fauzan Adima menegaskan bahwa isu yang tersiar di sejumlah media sosial tidaklah benar, meski demikian pihaknya hanya sebatas bisa menyampaikan bahwa bayi tersebut positif terjangkit virus.
“Kabar bahwa bayi tersebut meninggal karena busung lapar, tidak benar. Berdasarkan data di rumah sakit kami, pasien tersebut positif terkena virus HIV, namun karena kondisinya makin memburuk pada 27 nopember akhirnya pulang paksa kemudian meninggal di rumahnya,” jelas Direktur RSUD Gambiran ini. (Nanang Priyo Basuki)