Purworejo – Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, menjadi daerah terparah dalam bencana longsor, Sabtu, 18 Juni 2016. Hingga Minggu, 19 Juni 2016, tercatat total korban mencapai 47 orang.
Dari total korban, 24 orang dinyatakan meninggal, lima selamat dan 17 lagi masih dalam pencarian. "Banyaknya korban disebabkan salah satunya karena longsoran susulan," kata Kepala Kantor SAR Semarang Agus Haryono, Minggu.
Longsor susulan yang terus terjadi sejak Sabtu, 18 Juni 2016, memang banyak menelan korban, khususnya warga yang sedang membantu melakukan pembersihan sisa longsor. "Seperti di Desa Caok Loano, banyak warga tiba-tiba tersapu longsor. Juga ada beberapa pengendara motor yang tersapu longsor saat menunggu pembersihan," katanya.
Meski telah semaksimal mungkin melakukan pencarian, tim SAR gabungan ternyata cukup kesulitan mencapai lokasi longor karena akses jalan yang terhalang material longsoran. Penggunaan alat berat pun tidak dapat digunakan untuk mencari korban tertimbun longsor.
"Ini terjadi saat kami evakuasi korban longsor di Desa Donorati dan Desa Caok Purworejo. Karena untuk mencapai desa Donorati yang berjarak sekira 3 kilometer, kami harus membuka akses di Caok dan mengevakuasi warga yang tertimbun Di Caok terlebih dahulu," kata Agus.
Pencarian akhirnya dilakukan dengan manual oleh ratusan personel SAR gabungan. Saat ini lima alat berat dikerahkan untuk mencari korban di Purworejo.
Di waktu yang sama, upaya pencarian terhadap korban longsor di kabupaten Kebumen rupanya membuahkan hasil. Tim SAR gabungan telah menemukan dua korban meninggal dari enam korban yang tertimbun.
"Korban pertama berhasil ditemukan atas nama Satimun pada pukul 15.30 WIB, tak jauh dari rumahnya, sementara satu lagi atas nama Poniem," katanya.
Berikut data korban longsor di Kabupaten Purworejo: