Home

Nasional

Daerah

Sport

LifeStyle

Opini

Advetorial

SuratPembaca

Redaksi

Jakarta - Fraksi Partai PDI Perjuangan dan Hanura menyatakan akan melihat kemungkinan menggunakan hak mengajukan pendapat untuk menindaklanjuti aduan dari tokoh-tokoh lintas agama tentang "18 kebohongan" Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Langkah itu diambil menyusul desakan dari perwakilan Forum Advokat Pengawal Konstitusi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (25/10). "Ketika seorang pemimpin melakukan perbuatan tercela, saya kira hak menyatakan pendapat yang mengarah ke proses pemakzulan sangat terbuka. Hanura mendorong itu," kata Syarifudin Sudding, anggota DPR dari Hanura.

Sementara itu Eva Kusuma Sundari, anggota Komisi III DPR dari PDI Perjuangan mengatakan jika "18 kebohongan" SBY bisa diverifikasi, DPR akan menindaklanjutinya dengan beberapa cara antara lain membentuk panitia khusus, mengajukan interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat.

Ada pun beberapa daftar yang termasuk dalam "18 kebohongan" SBY itu antara lain kebohongan soal angka kemiskinan dan kampanye pemberantasan korupsi.

Menyusul aksi unjuk rasa besar-besaran yang rencananya akan di gelar bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda tgl 28 oktober 2011, aliansi mahasiswa dari sejumlah kampus di Jakarta akan membuka Posko Konsolidasi Mahasiswa dan Dukungan Perjuangan Mahasiswa di depan Kantor YLBHI, Jl. Diponogoro, Salemba Jakarta Pusat.

" Posko ini di buat untuk menjadi salah satu titik konsolidasi menuju gerakan 28 oktober, posko ini juga sebagai salah satu bukti, bahwa kami, mahasiswa tidak main-main dan kemarahan kami sudah memuncak" ujar Jati, humas Mahasiswa Jakarta dalam perbincangan melalui sambungan telepon dgn seruu.com, selasa (25/10/2011).

Direncanakan  posko konsolidasi mahasiswa dan dukungan perjuangan mahasiswa akan mulai aktif hari rabu besok (26/10/2011). mahasiswa akan membagikan selebaran seruan aksi ke masyarakat pengguna jalan yang melintas di kawasan Salemba Jakpus,  selain itu mahasiswa akan membuka kotak sumbangan yang akan digunakan sebagai dana unjuk rasa dan juga persiapan menuju 28 Oktober 2011.

"Kami berharap masyarakat bisa ikut memberikan dukungan terhadap gerakan yang akan kami lakukan, kondisi Indonesia sudah kronis mas.kami sebagai kaum intelektual, tidak bisa berdiam dengan keadaan seperti ini,mahasiswa jakarta sudah bersatu dan siap bergerak" tegas Jati.

Untuk diketahui, Posko didirikan oleh sejumlah kampus yang tergabung dalam Mahasiswa Jakarta (Univ Bung Karno-USNI-UKI-UMT-UIJ-UIN-BSI-Univ.Azahra-IISIP-UMJ-UNPAM-FAM Al-Azhar,-FAM UI, FAM Trisakti-FAM Se-Banten. (seruu.com)