Jakarta - Presiden Joko Widodo mengadakan jumpa pers terkait situasi keamanan pasca kericuhan aksi demonstrasi 4 November. Presiden berjanji akan memproses hukum Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sesuai tuntutan para demonstran.
"Telah disampaikan bahwa proses hukum terhadap saudara Basuki Tjahaja Purnama akan dilakukan secara tegas, cepat dan transparan," ujar Jokowi di Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Sabtu (5/11/2016) dini hari.
Jokowi mengatakan, dia telah memerintahkan Wapres Jusuf Kala untuk menerima perwakilan pengunjuk rasa. Dalam pertemuan itu, Wapres JK didampingi oleh Menko Polhukam Wiranto, Mensesneg Pratikno, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Seskab Pramono Anung, Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
"Sebelumnya setelah memerintahkan Wakil Presiden untuk menerima perwakilan pengunjuk rasa, yang didampingi oleh Menko Polhukam, Mensesneg, Menteri Agama, Seskab, Kapolri dan Panglima TNI," ucapnya.
Jokowi juga menyesalkan adanya insiden kericuhan yang pecah setelah Magrib. "Kita menyesalkan kejadian Ba'da Isya yang seharusnya sudah bubar tapi menjadi rusuh," ucapnya.
Ricuh Aksi 4 November, Tujuh Orang Terluka
Aksi unjuk rasa terkait kasus dugaan penistaan agama yang diduga dilakukan Gubernur DKI Jakarta, nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berakhir ricuh malam tadi, Jumat, 4 November 2016. Dilaporkan sebanyak tujuh orang mengalami luka dalam peristiwa tersebut.
Kepala Biro Penerangan Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal Polisi Agus Rianto mengatakan, ada tiga personel kepolisian yang menjadi korban kericuhan tersebut.
Namun, tak dijelaskan lebih rinci identitas anggota polisi yang terluka akibat serangan para demonstran. "Info ada tiga anggota Polri yang luka," kata Agus Rianto dalam keterangannya di Jakarta. Agus juga menuturkan, ada empat pengunjuk rasa terluka. Tapi, masih belum diketahui identitasnya.
Alasan Jokowi Tak Bisa Segera Kembali ke Istana
Presiden Joko Widodo membeberkan alasannya baru kembali ke Istana Merdeka setelah sempat terjadi kericuhan pada aksi unjuk rasa ratusan ribu demonstran pada Jumat malam, 4 November 2016. Jokowi sejak siang hari diketahui melakukan kunjungan kerja ke Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, menjelaskan bahwa sejak sore Presiden Jokowi sudah berniat kembali ke Istana Merdeka usai kunjungan kerja. Presiden sempat berkomunikasi dengan Sekretaris Kabinet dan Menteri Sekretaris Negara soal keputusannya itu.
Namun, banyaknya massa yang memenuhi sekeliling Istana Merdeka menjadi alasan Jokowi tak segera kembali. "Karena jalan semuanya ditutup, disarankan danpaspampres tidak ke Istana," kata Pramono di Istana Merdeka, Sabtu dini hari, 5 November 2016.
Pramono sudah melaporkan semua kejadian serta tuntutan para demonstran kepada Presiden Jokowi setibanya di Istana. Laporan itu disampaikan dalam rapat yang digelar mendadak pada malam hari. "Kami telah laporkan perkembangan yang ada," ujar Pramono.
Aksi Damai 4 November Jadi Trending Topic Dunia
Demonstrasi besar-besaran pada 4 November diharapkan dapat berlangsung aman dan damai. Itu pula yang menjadi keinginan para netizen yang mengumandangkan tagar #aksidamai411 ataupun #JakartakuDamai.
Di Twitter, tagar #aksidamai 411 tersebut saat ini ada di posisi empat trending topic dunia. Berarti cukup banyak netizen yang memposting topik tersebut di Twitter.
"Tweeps, harap berhati2 dlm menyebarkan informasi. Hanya sebarkan info yg sudah terkonfirmasi. Mari gunakan medsos dgn bijak #AksiDamai411," begitu tulis akun resmi Twitter Indonesia untuk menyebarkan tagar #aksidamai 411.
"Semoga Allah memberikan kekuatan dan perlindungan untuk kita semua, jaga wudhu dan jangan tinggalkan sholat akhii ukhtii #AksiDamai411," begitu salah satu tulisan di linmasa Twitter.
Sebelumnya, hashtag #jakartakudamai sempat pula menembus papan atas trending topic Indonesia. "Yang hari ini mau demo..silahkan, namanya juga demokrasi. Yang hari ini mau tetap bekerja..silahkan, namanya juga ibadah. #JakartakuDamai," tulis seorang user. (berbagai sumber/bsr1)