Kediri - majalahbuser.com, Setiap flora yang ada di dunia ini tentu memiliki ciri-ciri khusus, begitu juga dengan tanaman anggrek. Tanaman anggrek sudah dikenal sebagai salah satu tanaman hias yang populer dengan keindahan bunganya. Untuk bunganya, anggrek memiliki beragam variasi warna dan jenis yang sangat banyak.
Di Kabupaten Kediri memiliki Perkebunan Sumber Sari Petung yang di dalamnya terdapat Kampoeng Anggrek, yang beralamatkan di Desa Sempu Kecamatan Ngancar. Kampoeng Anggrek ini secara langsung diresmikan oleh Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno pada hari Sabtu (7/5).
Dalam sambutannya Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno mengapresiasi hasil yang telah dicapai Kampoeng Anggrek. Pemerintah Kabupaten Kediri sangat bangga dengan Kampoeng Anggrek dan juga akan mendukung Kampoeng Anggrek menjadi yang terbaik di Jawa Timur.
"Saya optimis Kabupaten Kediri akan menjadi pusat penelitian dan pengembangan tanaman anggrek. Selain itu juga sebagai pusat konservasi, sarana edukasi dan pariwisata berbasis bunga. Mungkin lebih jauh akan dapat meningkatkan potensi ekonomi dan juga mampu menyerap tenaga kerja." Kata dr. Hj. Haryanti Sutrisno.
Direktur Perkebunan Sumber Sari Petung Dr. Ir. Zainudin,SU mengatakan, saat ini Kampoeng Anggrek telah mengumpulkan 100 anggrek species dan hybrid untuk pengembangan hybrid-hybrid baru dengan tujuan konservasi.
"Sarana yang kami miliki saat ini adalah Laboratorium (seluas 240 mē), 5 unit green house (seluas 1000 mē), rumah para-para, kebun tanaman hias, taman, 2 unit rest area, musholla dan ruang kesehatan. Kemudian akan kami tambahkan klinik anggrek, guess house, taman istana kelinci, gerai kopi, gerai coklat dan sanggar membatik." Kata Zainudin.
Sejak bulan Januari tahun 2016, fasilitas laboratorium dan green house Kampoeng Anggrek dibuka untuk umum baik itu pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum. Hal tersebut bertujuan agar masyarakat dapat melihat proses pengembangan dan produksi bibit anggrek dan dapat belajar budidaya anggrek.
Setiap bulannya, para pengunjung Kampoeng Anggrek semakin meningkat. Di bulan Februari 2016 tercatat jumlah pengunjung Kampoeng Anggrek sejumlah 1039 orang. Bulan Maret 2016 meningkat menjadi 7080 orang. Kemudian bulan April 2016 menjadi 9500 orang.
"Selain pengunjung perorangan, banyak juga pengunjung rombongan dari para pelajar (SD, SMP, SMA), organisasi seperti Bidan Indonesia, Ikatan Dokter, Komunitas Fotografi dan Komunitas lainnya. Para pengunjung kemudian mengunggah foto-foto mereka saat di Kampoeng Anggrek ke Media Sosial. Sehingga dampak positifnya sangat terasa." Ujar Zainudin.
"Kedepannya kami akan memperluas kerjasama dengan masyarakat. Salah satunya adalah sanggar membatik. Yang nantinya akan dihasilkan batik khas Kabupaten Kediri bermotif Anggrek. Tak hanya itu saja, tetapi ada dompet, tas dan lain-lain." Tambahnya. (ADV)