Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya Jl. Ahmad Yani D-6 Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543 E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya Jl. Ahmad Yani D-6 Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543 E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Jakarta - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Topane Gayus Lumbuun lolos menjadi enam hakim agung. Lolosnya Gayus tersebut berdasar sidang pleno Komisi III DPR di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (29/9/2011) malam.
Meski demikian, Gayus Lumbuun mengaku tak merasa hebat bisa lolos menjadi hakim agung.
Jum'at, 30 September 2011
Gayus: Saya Tak Merasa Hebat Bisa Lolos jadi Hakim Agung
"Saya merasa bersyukur, tidak merasa hebat karena lolos. Tapi saya bersyukur karena diberi kemudahan, bukan oleh manusia. Jadi jangan disalahartikan. Saya merasa dimudahkan oleh Yang Maha Kuasa," ujar Gayus saat dimintai tanggapannya oleh wartawan lewat telepon.
Gayus mengaku, dengan lolosnya sebagai hakim agung, dia bisa menyalurkan pengabdiannya di Mahkamah Agung. Meski lolos dengan 44 suara terbanyak, setelah Suhadi yang memeroleh 51 suara, Gayus tetap merendah. Ia mengaku tak punya kapasitas lebih dari lainnya.
"Saya tidak merasa punya kapasitas dan kemampuan yang lebih. Tapi saya lebih meyakini bahwa Allah Yang Maha Kuasa lah yang mengijinkan saya untuk bekerja di tempat lain. Pengabdian saya sekarang di jalur yudikatif," terang politisi yang akrab dipanggil professor itu.
Gayus Raih Suara Kedua Terbanyak Hakim Agung
Professor Topane Gayus Lumbuun berhasil meraih suara kedua terbanyak dan berhak lolos sebagai enam hakim agung. Suara politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini meraih 44 suara dari 56 anggota Komisi III yang hadir. Perlu diketahui, setiap anggota diperlisakan memilih enam orang calon.
Sementara, posisi teratas diisi oleh Suhadi. Panitera Mahkamah Agung ini mendapat 51 satu suara. Ia adalah hakim karir untuk pidana. Disusul selanjutnya adalah Nurul Elmiyah dan Andi Samsan Nganro. Keduanya sama-sama meraih 42 suara.
Sedangkan posisi kelima diraih Dudu Duswara Machmudin. Calon hakim non karir untuk pidana ini meraih 34 suara. Disusul posisi keenam H.M Hary Djatmiko. Dia lah calon hakim non karir untuk Tata Usaha Negara dan pajak. Ia memperoleh 28 suara.
Lolosnya Gayus sudah diprediksi mantan koleganya di Komisi III, tempat ia berkiprah sebagai politisi di Senayan. Salah satu yang memilih dia adalah Ruhut Sitompul. Politisi Partai Demokrat ini bahkan mengucap, "Selamat Jalan sahabatku Gayus Lumbuun." Hal itu diucapkannya sambil mengacungkan surat suara menuju kotak suara. (Tribunnews)