"Ini disampaikan secara langsung oleh beliau kepada saya, karena memang beliaunya belum bisa menemui rekan-rekan wartawan secara langsung. Intinya ada kesalahan cetak disana, salah satu indikasinya tulisan Sutrisno di samping topi juga terbalik, huruf O nya di depan," kata EdiPurwanto, Humas Pemkab Kediri yang merangkap juru bicara Haryanti, Selasa (25/1/2011).
Edi juga mengatakan, Bupati Kediri secara langsung menyampaikan permintaan maafnya ke masyarakat dan negara, karena kesalahan tersebut tidak dilakukan atas dasar kesengajaan. "Beliau juga baru tahu itu siang ini, setelah saya menunjukkan. Beliau meminta maaf, dan menegaskan ini bukan disengaja," sambungnya.
Dalam keterangannya Edi juga mengatakan, kalender tersebut diedarkan bukan atas nama Pemerintah Kabupaten Kediri melainkan pribadi Haryanti Sutrisno dan keluarganya. Tanpa menyebutkan nama perusahaan percetakannya, Edi mengaku lokasi pembuatan kalender terebut ada di Surabaya.
"Ini sebagai ucapana terima kasih beliau dan keluarganya, karena diberikan kesempatan mengabdi," ujar Edi.
Terkait desakan dari kalangan anggota DPRD agar kalender tersebut ditarik dari peredaran, Bupati Kediri diakui oleh Edi tidak akan melakukannya. Sebaliknya, bupati merasa yakin masyarakat bisa memahami kondisi yang ada di kalender yang di terimanya.
"Beliau yakin masyarakat sadar itu bukan disengaja, karena memang tidak mungkin beliau melakukan hal itu. Apalagi kalau dilakukan penarikan kok rasanya sulit, jumlah yang beredar di masyarakat sudah ratusan ribu lembar," pungkas Edi.
Sebelumnya, sebuah kanehan terdapat di kalender tahun 2011 yang diedarkan secara gratis oleh Pemkab Kediri ke seluruh masyarakatnya. Keanehan tepatnya tampak di gambar Burung Garuda pada topi yang dikenakan mantan Bupati Kediri Sutrisno di kalender tersebut.
Meski sudah tak menjabat sebagai bupati, gambar Sutrisno memang masih terpasang besar di kalender tersebut mendampingi istrinya Haryanti yang merupakan bupati terpilih periode 2010 - 2015
(bdh/bdh)