Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya Jl. Ahmad Yani D-6 Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543 E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya Jl. Ahmad Yani D-6 Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543 E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Jakarta - Pengelola Radio Ibnul Qoyyim di Balikpapan Utara menolak kewajiban menyiarkan lagu Indonesia Raya karena ada unsur musiknya. Setelah pertemuan mereka dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), kedua belah pihak sepakat radio komunitas tersebut boleh tidak menyiarkan lagu kebangsaan Indonesia itu karena akan siaran non-stop 24 jam sehari.
Jum'at, 10 Juni 2011
Aneh, Orang Indonesia Tak Mau Lagu Indonesia Raya
Lagu Indonesia Raya wajib disiarkan di awal dan akhir siaran setiap radio, sehingga kalau non-stop berarti tidak ada awal dan tidak ada akhir siaran.
Menurut Sekretaris FPKB DPR RI M. Hanif Dhakiri, secara legal-formal kesepakatan KPI dengan pengelola radio Ibnul Qoyyim sah-sah saja. Namun demikian, Hanif mempertanyakan niat baik pengelola radio Ibnul Qoyyim dalam eksistensinya sebagai warga negara Indonesia.
"Buat saya itu hal yang aneh. Orang Indonesia, mengelola radio di wilayah Indonesia, dengan frekuensi Indonesia, lha kok nggak mau nyiarin lagu kebangsaan Indonesia Raya. Kalau alasannya soal unsur musik, memangnya lagu Indonesia Raya nggak bisa disiarkan tanpa alunan musik?", kata Anggota Komisi X DPR RI ini mempertanyakan, Kamis (09/06/2011).
Hanif khawatir dengan beberapa peristiwa aneh belakangan ini yang menandai adanya pendangkalan nasionalisme dan memudarnya ikatan kebangsaan Indonesia. Dia menyebut soal sekolah di Kab. Sukoharjo Jawa Tengah yang tidak mau menghormat bendera merah putih karena dianggap musyrik dan kasus Radio Ibnul Qoyyim yang menolak menyiarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
"Itu mengkhawatirkan dan seperti menandai adanya pendangkalan nasionalisme dan memudarnya ikatan kebangsaan kita. Dari sejumlah survei juga tampak bahwa sikap intoleransi makin berkembang di kalangan generasi muda, termasuk siswa-siswa sekolah umum," katanya. (tribunnews)
Ilustrasi: Merah Putih Berkibar di Puncak Gunung Sinabung