Magelang -- majalahbuser.com, Upacara peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUTRI) ke 71 serentak dilaksanakan oleh seluruh instansi, utamanya instansi negeri. Namun demikian Pondok Pesantren Selamat (pontren selamat) di bawah naungan KH. Abdurrosyid, ini pun melaksanakan hal yang sama.
Meski tidak memakai seragam seperti sebuah instansi kedinasan, namun upacara yang dimulai pukul 09.30WIB dan dihadiri oleh seluruh santri serta beberapa pengasuh dan tamu undangan tersebut berlangsung dengan sangat khidmat.
Layaknya seorang santri, mereka tetap memakai sarung serta tanpa bersepatu. Bahkan petugas pengibar bendera tanpa mengenakan alas kaki, ciri khas seorang santri salaf terlihat tetap melekat.
Meski mengenakan sarung, namun upacara peringatan HUT RI tersebut digelar sesuai dengan upacara pada umunya.
Mulai berbaris rapi, pengibaran bendera, amanat inspektur upacara, pembacaan teks proklamasi, hingga pembacaan doa.
“NKRI dan Pesantren adalah sebuah sejarah yang tidak bias dipisahkan, NKRI ada karena perjuangan para Kyai, ulama dan para santri. Perjuangan para santri hingga kini masih harus terus dikobarkan karena tugas dan tanggung jawabnya semakin besar dan berat” terang Rosyid dalam amanatnya.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, upacara peringangtan HUT Ke 71 Kemerdekaan RI ini dilaksanakan di pontren selamat, tidak lagi di lapangan setempat, Perum Depkes, Kramat Utara.
“Upacara peringatan hari kemerdekaan ini rutin kami laksanakan setiap tahunnya, karena ini adalah salah satu bentuk syukur kami, selain memang menjadi agenda wajib tahunan yang ada di dalam pondok ini, karena menjaga NKRI bagi kami kalangan pesantren adalah sebuah harga mati. Kami siap menjaga keutuhan NKRI, kami siap berhadapan dengan siapapun yang berusaha menghancurkan NKRI dan Pancasila” terang Rosyid sesaat setelah acara selesai. (hm/herlit)