Data Jaringan Suara Indonesia (JSI) mencatat pasangan Ratu Atut-Rano Karno memenangi Pilkada Gubernur Banten dengan perolehan suara sebanyak 50,04 persen, Wahidin Halim-Irna Narulita 38,34 persen, dan Jazuli Juwaeni-Makmun Muzzaki 11,62 persen.
Hasil penghitungan cepat versi Lingkaran Survei Indonesia (LSI), pasangan Ratu Atut Chosiyah-Rano Karno memperoleh 50,3 persen suara, Wahidin Halim-Irna Narulita memperoleh 38,7 persen suara. Sedangkan Jazuli Juwaeni-Makmun Muzakki memperoleh 11,89 persen suara.
Adapun hasil penghitungan cepat versi Konsultan Citra Indonesia, pasangan Ratu Atut Chosiyah-Rano Karno memperoleh 50,36 persen suara, pasangan Wahidin Halim-Irna Narulita memperoleh 37,98 persen suara. Sedangkan pasangan nomor urut 3, Jazuli Juwaeni-Makmun Muzakki, memperoleh 11,66 persen suara.
“Angka memang masih berjalan, namun tidak sampai terjadi pergeseran peringkat. Ratu Atut-Rano Karno tetap berpotensi meraih kemenangan pada Pilkada Banten,” kata Fajar S. Tamin, Wakil Direktur Eksekutive JSI, di Hotel Le Dian, Kota Serang, Sabtu, 22 Oktober 2011.
Menurut Fajar, kemenangan Ratu Atut ini tidak terlepas dari popularitas Rano Karno yang menjadi pendamping Ratu Atut Chosiyah serta kontribusi partai pendukung, yakni Partai Golkar dan PDI Perjuangan di Banten yang dikenal memiliki basis massa yang solid.
"Dibandingkan dua kandidat calon wakil gubenur lainnya, Rano Karno lebih dikenal masyarakat. Begitu pun sosok Ratu Atut Chosiyah. Sebagai incumbent, dia memiliki popularitas yang tinggi dibanding Wahidin dan Jazuli," kata Fajar.
Sementara itu, menanggapi kemenangan versi tiga lembaga perhitungan cepat, Ratu Atut Chosiyah mengaku senang meski penghitungan cepat itu bukan merupakan hasil resmi.
Menurut Atut, jika dirinya kembali terpilih sebagai Gubernur Banten maka dirinya akan melanjutkan pembangunan Provinsi Banten.
"Bersama semua elemen masyarakat, termasuk para calon gubernur, untuk bersama-sama membangun Banten," katanya. (TEMPO Interakti)