Kediri -- majalahbuser.com, Ada yang menarik dalam kisah awal mula yang melatarbelakangi diselenggarakannya pementasan Tari Kolosal Seribu Barong Nusantara Indonesia empat tahun yang lalu oleh Pemkab Kediri bekerjasama dengan Paguyuban Seni Jaranan (PASJAR) Kabupaten Kediri. Hal itu diungkapkan sendiri oleh Ketua PASJAR, Hari Pratondo dalam Acara Parade Tari Kolosal 1000 Barong di Area Simpang Lima Gumul, Sabtu (6/8).
Gelaran ini lahir dari kecemburuan kami bahwa setiap kota besar dunia selalu punya event khas daerah. menjadi keprihatinan kita kediri belum punya. Padahal Kediri adalah awal Pusat Sejarah Nusantara." kenang Hari.
Hari lalu menceritakan dirinya bersama Pemerintah Kabupaten Kediri berpikir keras agar ada event skala nasional yang menjadi ciri khas seni budaya Bumi Panji Kediri. Sehingga menjadi ikon dan identitas bagi Kabupaten Kediri.
"Lalu munculah ide agar mengangkat khasanah seni daerah yaitu Jaranan. Kami angkat karena pada dasarnya seni jaranan adalah penuh nilai dan makna yang dalam. Penuh pitutur dan petuah akan kesuksesan hidup. Terpenting kesenian ini adalah asli berasal dari Kediri." Ungkap Hari yang saat itu sekaligus launching buku 'Kesenian Agung Jaranan Kediri'. Persembahan kolaborasi dirinya bersama PASJAR dan penulis Syaifudin Huda.
Dilanjutkan Hari, tidak disangka kini sudah keempat kalinya kegiatan ini diselenggarakan dalam event Pekan Budaya dan Pariwisata. Bahkan selalu ditunggu dan mendapat sambutan luar biasa dari penonton.
"Kami bersyukur perlahan event ini sudah membuka mata dunia. Jadi ikon dan kebanggaan masyarakat Kabupaten Kediri. Menjadi magnet luar biasa wisatawan untuk berduyun-duyun datang kesini. Bahkan kini Tari Seribu Barong menjadi Tari Kepala Naga terbesar di dunia. Berhasil jadi magnet ratusan ribu penonton baik lokal maupun luar daerah." tutur Hari.
Rizki Ali Burhan, salah satu penari dari kontingen Kota Bontang Kalimantan Timur, Mengaku takjub dengan antusiasme pembarong dan penonton yang luar biasa dalam gelaran ini. Dirinya merasa senang dapat berpartisipasi dalam perhelatan acara ini.
"Sejak siang ribuan penonton sudah padat menunggu acara ini. Pesertanya juga luar biasa. Ini menunjukan warga Kediri cinta, bangga dan menghargai seni budaya mereka sendiri. Saya sangat berterimakasih pada Pemkab Kediri sudah menjadikan kota Bontang ikut ambil bagian alam perhelatan ini." Jelasnya.
Seperti diketahui, Pemerintah Kabupaten Kediri bersama Paguyuban Seni Jaranan (PASJAR) Kabupaten Kediri menggelar Parade Tari Kolosal 1000 Barong Nusantara Indonesia di Area Wisata Monumen Simpang Lima Gumul, Sabtu (6/8). Perhelatan tahunan ini merupakan kali ke-empat dilaksanakan dalam rangkaian acara Pekan Budaya dan Pariwisata Kabupaten Kediri.
Sebagai Informasi Kontingen luar daerah yang turut memeriahkan Tari Kolosal 1000 barong adalah kontingen dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Semarang, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Malang, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Kabupaten Ponorogo, Kota Kediri, DKI Jakarta. Kota Salatiga, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Gunung Kidul, Kota Malang, Kota Batu, Kota Surabaya, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Jombang, Kabupaten Madiun, Kabupaten Grobogan, Kota Bontang dan Kota Lampung serta Kabupaten Lamongan. (ADV)