Magelang -- majalahbuser.com, Saat ini, wajah Indonesia memang sedang terkoyak persoalan korupsi, kemiskinan, pengangguran, Narkoba serta sejumlah tumpukan problem bangsa yang belum kunjung membaik. Pendidikan masih belum merata bagi sebagian warga.
Tetapi tetap saja semua itu bukan menjadi alasan bagi para pemuda untuk berhenti dan terus pesimistis memandang masa depan Indonesia. Karena itu, selain kritis, para pemuda Indonesia harus tetap optimistis dalam melihat masa depan.
Mengawal perjalanan bangsa dengan membangun optimisme kolektif itulah mestinya yang menjadi ruh perjuangan gerakan pemuda, sekaligus mengantisipasi gejala pesimisme massal yang semakin mendera Indonesia.
Pada ruang kosong inilah setiap pemuda dituntut harus tetap kritis dalam mengawal perjalanan bangsa, tetapi juga optimistis menatap masa depan Indonesia. Itulah yang dimaksud dengan gerakan kepemudaan yang inklusif dan integral yaitu gerakan moral, gerakan intelektual, sekaligus gerakan membangun optimisme kolektif bangsa.
Itulah kesan yang ditangkap majalahbuser.com saat memantau, Peringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP) Ke-88 tahun 2016 oleh OSIS SMPN 3 Secang, kamis (27/10).
Meski dilaksanakan dengan sederhana namun semua siswa yang ada di SMP yang dikepalai oleh Suwardi Suryo ini bisa terlibat semuanya. Beberapa kegiatan diadakan untuk menanamkan karakter.
"Ada beberapa lomba untuk kegiatan kali ini, diantaranya adalah, lomba mading, membaca puisi, membaca UUD, cipta cerpen, pidato, pengibaran bendera dan bernyanyi tunggal. Lomba diadakan di ruang kelas yang sudah ditentukan dan untuk lomba pengibaran bendera dilaksanakan di lapangan sekolah" terang Aksa Ragil mantan ketua OSIS.
Beberapa siswa mewakili kelasnya untuk mengikuti lomba sedangkan siswa yang tidak terlibat langsung dalam kegiatan lomba, bertugas membersihkan kelas dan membantu siswa dan para guru dalam suksesnya pelaksanaan lomba tersebut.
Pembentukan kepribadian atau karakter siswa melalui lomba yang ada. Meski masih tingkat SMP namun mereka harus siap untuk menjadi pemuda, sebagaimana tema hari sumpah pemuda tahun 2016 “Pemuda Indonesia Menatap Dunia”
"Beberapa lomba kita pilih, baik yang kelompok ataupun individu, yang sifatnya adalah pembentukan karakter, bukan lomba yang sifatnya hiburan" terang salah satu pembina OSIS, Drs. Nasichun.
Selain menjadi kegiatan peringatan hari sumpah pemuda, kegiatan kali ini sudah menjadi agenda kegiatan pengurus OSIS.
"Kegiatan kali ini juga merupakan agenda kerja pengurus OSIS, agar pengurus OSIS yang ada bisa belajar me manage teman-temannya dengan semangat sumpah pemuda, jadi kegiatan yang ada memang harus mempunyai nilai moral, selain pada tgl 28 Oktober akan diadakan upacara" tambah Nasichun.
Hal senada juga diungkapkan oleh salah satu pengurus OSIS yang menjadi koordinator dalam kegiatan lomba tesebut, Dimas Dwi Laksono.
"Harapannya dengan lomba yang ada ini, temen-temen bisa melatih kekompakan, bisa menambah keakraban dengan kakak kelas dan adik kelas dan memunculkan kreatifitas-kretifitas yang lainnya" terang siswa yang berasal kelas 7C tersebut. (hm/herlit)