Enam tersangka itu yakni S (30), warga Utan Panjang Kemayoran Jakarta Pusat, W (34), warga Tambora, Jakarta Barat, Jumarto alias Qomaruddin warga Sumurbatu, Kemayoran, U (25), P (34) warga Kemayoran, dan BS (33) warga Kemayoran, Jakarta.
Gerombolan itu kembali menjadikan polisi sebagai sasaran. Hasil pengembangan penyidikan, modus para pelaku adalah meracuni anggota polisi. "Sementara memang demikian hasil pemeriksaan tersangka," kata Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo saat mendampingi Presiden SBY di Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin, 13 Juni 2011.
Jaringan teroris ini diduga berencana meracuni anggota polisi di sejumlah tempat. Menurut Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Komisaris Besar Polisi Boy Rafli Amar, rencana jaringan teroris itu adalah modus baru serangan atas aparat kepolisian. "Ada upaya seperti itu (gaya baru), mungkin selama ini bom bunuh diri," kata Boy Rafli Amar di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin 13 Juni 2011.
Saat ini keenam tersangka sudah diamankan petugas. Kapolri berjanji, hasil penyidikan polisi akan disampaikan kepada media dan masyarakat. "Insya Allah, kami bisa antisipasi lebih cepat, sehingga lebih pada langkah-langkah penindakkan," kata mantan Kapolda Metro Jaya ini.
Polisi mengatakan racun sianida yang disiapkan para teroris itu akan dimasukkan ke makanan dan minuman di kantin kepolisian di beberapa lokasi. Tetapi, tak dijelaskan lokasi mana yang menjadi target kawanan ini. Meski demikian, dugaan itu masih perlu dibuktikan lebih jauh oleh kepolisian. "Zat-zat perlu dibuktikan sejauh ini belum ada korban," kata Boy Rafli saat mendampingi Kapolri di DPR.
Temuan itu membuat Polri meningkatkan kewaspadaan mereka terutama di seluruh markas kepolisian daerah. Polda Metro Jaya, misalnya, meminta seluruh kantor polisi di wilayah DKI mengantisipasi masuknya makanan beracun. "Besar kemungkinan ada orang yang memasukkan cairan ke makanan. Itu yang harus diawasi," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisari Besar Baharudin Djafar, Senin 13 Juni 2011.
Pengamanan akan ditingkatkan, terutama di gerbang utama pintu masuk kantor polisi. "Penjual yang ada di kantin juga harus waspada. Apalagi dengan orang asing. Bila bersifat cairan bisa dilakukan razia," kata Baharuddin.
Sianida kerap digunakan untuk di industri pertambangan. Biasanya digunakan di lokasi pertambangan emas. Senyawa ini bisa memisahkan logam emas dengan material lain. Sehingga, emas murni bisa didapatkan para penambang.
Seberapa mematikan sianida itu? Menurut Sutoto dari Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, Badan Tenaga Nuklir Nasional, dalam tulisannya mengatakan sianida adalah senyawa yang termasuk B3, Bahan Berbahaya dan Beracun. "Keberadaan sianida dalam limbah cair dibatasi tak boleh melebihi konsentrasi 0,5 ppm," tulis Sutoto dalam tulisannya "Studi Efek Iradiasi Radium untuk Pengolahan Limbah Sianida Industri Pertambangan Emas."
Sianida merupakan racun sangat mematikan. Bila masuk ke tubuh manusia, maka hanya dalam tempo sekitar 3-4 jam si penderita langsung tewas. Cara kerja racun ini adalah menyerang pembuluh darah jantung, kemudian menutup aliran darah. Racun ini bisa didapat dari peracun ikan, dan pupuk urea. Semua bahan itu biasa digunakan juga untuk membuat bom.
Teror @Alhamazah
Sementara, hari ini kembali mencuat ancaman teror akan adanya pengeboman. Ancaman teror ini disebar melalui jejaring sosial microblogging Twitter. Akun bernama @Alhamazah menyebar ancaman teror. "Sebarkan ini! Kami akan bom JW Marriott Jakarta tanggal 17 Agustus 2011 untuk ketiga kalinya," begitu tulis akun Twitter @Alhamazah, Senin 13 Juni 2011.
Dari profil akunnya, terlihat jelas bahwa akun ini baru saja dibuat. Jumlah followers baru terisi 20 followers, termasuk dari Mabes Polri melalui @DivHumasPolri. Tetapi, akun ini baru berkicau 16 twit. Hampir semua kicauan akun ini hanya melakukan mention berulang kepada 16 akun Twitter lain, termasuk milik @VIVAnews.
Hampir semua mention berisi pesan sama. Ancaman akan meledakkan JW Marriott Jakarta pada hari ulang tahun RI ke-66 nanti. Pada kicauan sebelumnya, akun ini juga menyampaikan pesan lain. "Kami menargetkan JW Marriott, Stadion GBK dan Istana Negara." Stadion GBK yang dimaksud adalah Stadion Gelora Bung Karno di kawasan Senayan, Jakarta. Akun Twitter @Alhamazah sendiri menyebut sebagai Islam Group of Indonesian.
Mabes Polri menegaskan akun twitter @Alhamazah jelas melakukan tindakan teror. Isi pesan dalam akun itu menebarkan ketakutan di kalangan masyarakat. Kepolisian tak akan lengah. Juru bicara Mabes Polri Boy Rafli Anwar mengatakan polisi mengambil langkah pencegahan, seperti yang dilakukan saat mendapat info racun makanan itu. "Belum sampai ada polisi yang keracunan, tapi ternyata polisi sudah mencium rencana seperti ini. Sehingga dapat dilakukan pencegahan," kata Boy. (np)(VIVAnews)