Laporan dari PVMBG menyebut, volume CO2 dari Kawah Timbang saat ini sudah mencapai 1,65%. Volume tersebut sudah di atas ambang batas internasional, yakni sebesar 1,5%.
"Ini persoalan penduduk, sebenarnya sudah harus mengungsi pada 1,5% volume. Ini sangat berbahaya karena Gas CO2 tidak terlihat dan tidak berbau.Kita minta Pemda Banjarnegara untuk bisa mengungsikan warga di sekitar Kawah Timbang," kata Kepala Kantor PVMBG Surono, Jumat (3/6).
Dikatakan, saat kondisi normal volume CO2 di kawasan Gunung Dieng berkisar 0.05%. Volume ini jauh di bawah batas aman yakni 0.5%. Jika volume Co2 di bawah 0.5%, kata Surono, masih terbilang cukup aman. "Namun jika telah lebih dari angka itu sudah berbahaya," ujarnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Kawah Timbang Gunung Dieng yang masuk wilayah Desa Sumberrejo, Kecamatan Batur, Kabupaten
Banjarnegara, sejak sepekan terakhir dinaikan statusnya dua kali, yakni dari normal ke waspada, kemudian saat ini telah siaga karena aktifitasnya terus meningkat.
Pada bagian lain, Kepala Desa (Kades) Sumberejo, Ibrahim, mengakui penolakan warganya untuk mengungsi meski pihaknya telah berusaha membujuk mereka. Menurutnya, warga menolak mengungsi dengan alasan untuk mengurus ternak.
"Kami sudah berusaha mendekati dan membujuk warga agar mau mengungsi. Namun mereka tetap menolak, terutama bapak-bapak, karena masih mengurus ternak seperti domba. Kalau kaum wanita semuanya sudah mengungsi," kata Ibrahim.
Menanggapi hal ini Pemkab Banjarnegara menyatakan akan mengevakuasi paksa penduduk yang membandel terutama di radius 1 Km dari kawasan Kawah Timbang.
"Prinsipnya, dalam radius itu sesuai rokemndasi PVMBG harus dikosongkan. Jika mereka membandel maka akan kita paksa,"tandas Kepala Bagian Humas Pemkab Banjarnegara, Wahyono. (TS/OL-3)(MICOM)