"JSS rencananya akan dibangun dalam bentuk jembatan bentang panjang atau jembatan gantung yang ditopang dua jembatan suspensi," kata Bahrum Daido pada seminar "Studi Kasus: Jembatan Selat Sunda" yang diselenggarakan Departemen Pekerjaan Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat (DPP PD), di Jakarta, Rabu (22/6).
Menurut dia, jembatan gantung terpanjang di dunia saat ini berada di Italia dengan panjang sekitar 5,5 kilometer, tapi jika Pemerintah Indonesia berhasil membangun JSS maka bentangan dalam bentuk jembatan gantung sepanjang 7,8 kilometer.
Dari panjang keseluruhan Jembatan Selat Sunda (JSS) sepanjang 29 kilometer yang menghubungkan antara Provinsi Banten dan Provinsi Lampung, ada bentangan terpanjang dalam bentuk jembatan gantung. "Bentangan atau jembatan gantung pada JSS ini lebih panjang dari pada jembatan gantung di Italia," katanya.
Bahrum menambahkan, mengenai lebar jembatan dan fasilitasnya, belum final karena masih ada sejumlah kajian dari pakar-pakar konstruksi yang salah satunya menyebutkan lebarnya sekitar 60 meter.
Dengan lebar tersebut, kata dia, ruas jalan di JSS dapat menampung empat lajur jalan raya serta dua lajur jalan kereta atau double track di tengahnya serta di sisi paling kiri dan kanan dimanfaatkan untuk saluran pipa gas dan air minum. "Kalau hasil kajian ini digunakan akan menampung beban yang sangat berat," katanya.
Sementara itu, Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, Djoko Murjanto menjelaskan, pembangunan JSS direncanakan akan dibangun dengan panjang keseluruhan 29 kilometer.
Dari seluruh panjang tersebut, kata dia, akan menggunakan dua jembatan suspensi sebagai jempatan utama dengan panjang bentang sekitar 2,5 kilometer.
Menurut dia, pembangunan JSS ini merupakan perkembangan jembatan bentang panjang yang telah mengalami kemajuan pesat, yang memungkinkan dengan bentang lebih dari dua kilometer.
"Untuk menopang JSS ini diperlukan dua jembatan suspensi generasi ketiga," katanya.
Kementerian Pekerjaan Umum, kata dia, berharap pembangunan JSS yang akan memakan waktu sekitar 10 tahun, sudah bisa dimulai pada 2014.
Skema pembiayaan pembangunan JSS tersebut, katanya, masih dalam pembahasan draft Peraturan Presiden tentang Kawasan Strategis dan Infrastruktur Selat Sunda. (Ant/OL-2)