Jakarta - Polisi menangkap 4 terduga teroris di berbagai lokasi pada Sabtu (10/12) lalu. Mereka yang diciduk oleh tim Densus 88 berencana akan melakukan amaliyah di depan Istana Merdeka.
Empat terduga teroris itu adalah Dian Yulia Novi yang ditangkap di kosan daerah Bintara, Bekasi, Muhammad Nur Solihin dan Agus Supriyadi di Kalimalang, Jakarta Timur serta S alias Abu Izzah di Karanganyar, Jawa Tengah.
Polisi menduga, Nur Solihin dan Agus merupakan dua orang yang perannya cukup penting dalam jaringan ini. Nur Solihin adalah orang yang diutus Bahrun Naim untuk menerima dana dan merakit bom yang ditemukan di kosan Dian.
Dalam foto, Senin (12/12), Nur Solihin tampak mengenakan jaket hitam dengan emblem bendera Palestina di lengan kirinya. Sedangkan di lengan kanannya ada emblem bendera Indonesia.
Sedangkan Agus dalam foto itu dia menggunakan kaos kerah dengan warna putih abu-abu. Saat ini keduanya masih menjalani pemeriksaan intensif oleh Densus 88.
Berikut peran 4 teroris yang ditangkap, yang dijabarkan Kabag Mitra Divisi Humas Mabes Polri Kombes Pol Awi Setiyono , saat jumpa pers Minggu (11/12):
1. Muhammad Nur Solihin alias Ahu Huroh
- Membuat sel kecil.
- Membeli paku 3 Kg.
- Ikut merakit bom bersama dua orang DP.
- Menerima kiriman uang dari Bahrun Naim sebanyak dua kali.
- Mengantar bom panci dari Solo ke Jakarta bersama Agus Supriyadi untuk diserahkan kepada Dian Yulia Novi.
- Memperkenalkan pelaku lainnya kepada Dian.
- Mencarikan kontrakan di daerah Bintara, Bekasi untuk tersangka Dian
2. Agus Supriyadi
- Mengantar bom panci dari Solo ke Jakarta bersama Nur Solihin untuk diserahkan kepada Dian.
- Mengantar calon pengantin (Dian) untuk diturunkan di dekat objek vital nasional yang rencananya diledakkan pagi tadi.
- Menyewa mobil rental untuk ke Jakarta.
3. Dian Novi Yulia
- Berperan sebagai calon pengantin bom bunuh diri.
- Mencari kontrakan bersama Nur Solihin di Bintara, Bekasi.
- Membut surat wasiat yang berisi pamitan untuk melakukan amaliyah.
- Berkomunikasi intensif dengan Bahrun Naim.
- Menerima uang Rp 1 juta dari Bahrun Naim untuk kebutuhan sehari-hari di Jakarta.
4. S atau Abu Izzah:
- Membantu merakit bom yang dibawa oleh Nur Solihin dan Agus ke Jakarta.
(jor/rvk/dtk)