Aawalnya kasus ini terungkap saat puluhan warga Kelurahan Bandar Kidul, bersama warga perumahan dan warga Desa Kwadungan Kecamatan Ngasem, pada Kamis malam kemarin, sekira pukul 22.00wib mendatangi rumah Blok E1-20 di lokasi Perumahan Pesona Kota.
Sejumlah warga sempat mengetuk pintu berulangkali namun tak kunjung dibuka, hingga tak selang lama, Mu kemudian keluar dari pintu depan dan mempertanyakan kehadirannya massa yang berjumlah puluhan.
Warga pun nyaris emosi, apalagi melihat mobil Yaris warna putih milik Li, berstatus masih memiliki suami berada di parkir garasi halaman. Setelah terjadi perdebatan lama, akhirnya Li keluar dengan hanya menggenakan baju tidur.
Anehnya, kedua pasangan ajudan tersebut mengaku telah menikah dengan sah dan semua bukti – bukti ada di rumah Mu yang berada Plosoklaten.
Sejumlah warga perumahan mengaku sebenarnya telah 4 bulan mengawasi keberadaan rumah yang dikontrak Mu, karena setiap saat keduanya selalu berada di rumah tersebut.
Menjadikan warga makin curiga, Li terlihat perutnya membuncit padahal suami sahnya tidak berada di rumah karena bekerja sebagai pelayar.
"Memang mas, Li mengandung 4 bulan kok," kata salah satu staff PNS Pemkot Kediri yang mengaku kenal dekat dengan sang ajudan.
Atas dugaan kumpul kebo ini, pihak Pemerintah Kota mengaku akan mendalami kasus ini dan jika memang terbukti akan diberikan tindakan sesuai atas perbuatan yang dijalaninya.
"Memang keduanya pasangan ajudan wawali, jika memang terbukti melakukan diperkuat saksi dan alat bukti lainnya, kami serahkan kepada inspektorat untuk menindaklanjuti," jelas Apip Permana.
Terkait ada temuan KK dan buku nikah diduga palsu, Kapolres Kediri AKBP Yosef Gunawan didampingi Kasat Reskrim AKP M. Aldy Sulaiman mengaku telah memerintahkan anggotanya untuk melakukan penyelidikan.
"Jika berdasarkan laporan masyarakat, keduanya menunjukkan KK dan buku nikah setelah diperiksa kepada ahlinya palsu, tentunya akan kami proses pidana," tegas Aldy. (nng)