"Kami akan memerintahkan puskesmas melakukan pengecekan,"kata Nugroho ditemui disela-sela acara pengobatan gratis yang diselenggarakan PT Gudang Garam Tbk Kediri di Balai Desa Kwadungan, Kecamatan Ngasem, Sabtu (11/6/2011).
Ditanya kebiasaan buruk Nanik, Nugroho belum dapat menjelaskan. "Menurut saya, tidak lebih dari kebiasaan saja. Dia merasa nyaman karena mentol dari balsem, dan hangatnya. Tetapi, lebih jelasnya harus melalui hasil diagnosa medis," terang Nugroho.
Masih kata Nugroho, efek samping mengkonsumsi balsem yang dilakukan oleh Nanik bisa menyebabkan iritasi. Kulitnya mengelupas, dan giginya keropos.
untuk diketahui, Mantan Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Desa Jemekan, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri ini memiliki kebiasaan mengkonsumsi balsem, dan memakan obot gosok itu sebagai makanan sehari-hari.
Menurut ibu empat anak tersebut, kebiasaan buruk mengkonsumsi balsem ini ia alami sejak mengandung anak bungsunya bernama, Siska Putru Rahayu, pada tahun 1993 lalu.
Nanik bercerita, dirinya tetarik untuk memakan balsem karena aroma khasnya. "Aromanya sangat khas. Rasanya ingin langsung mengkonsumsinya," kata Nanik, Jumat (10/6/2011).
Sbenarnya pihak keluarga termasuk suaminya, Sunaryo sudah memaksanya untuk berhenti mengkonsumsi balsem, karena takut berdampak buruk pada kesehatan. Namun tidak ia hiraukan.
Menurut ibu empat anak tersebut, kebiasaan buruk mengkonsumsi balsem ini ia alami sejak mengandung anak bungsunya bernama, Siska Putru Rahayu, pada tahun 1993 lalu.
Dengan kondisi kehidupanya yang seperti ini, Nanik berharap kepada empat orang anaknya untuk tidak mencontoh prilaku buruk ibunya. [nng/kun/ted](beritajatim)