Magelang - majalahbuser.com -- Hujan deras disertai angin yang mengguyur wilayah Desa Kalijoso, Kecamatan Secang, Magelang, Sabtu (6/8) sekitar pukul 19.00 mengakibatkan jebolnya talud sisi timur SMP N 3 Secang. Akibatnya sebagian rumah penjaga yang difungsikan sebagai kantin roboh dan hanyut.
"Semua barang dagangan habis tidak ada yang tersisa sedikitpun" kata penjaga SMP N 3 Secang, Sutrisno.
Selain menghancurkan sebagian rumah penjaga, banjir bandang yang juga pernah terjadi pada tahun 1999 itu juga merusak talud yang ada di sisi timur SMP ini.
"Dua titik yg hancur, di sebelah utara sepanjang 15 meter dan di bagian selatan sepanjang kira-kira 35 meter, dan bagian selatan yang paling parah karena sudah menyebabkan miringnya sebagian pondasi ruang kelas. Gedung yang berada di pinggir sungai juga terancam longsor, bahkan salah satu jembatan yang menjadi jalur Payaman Windusari juga ambles, dan tidak bisa dilewati" ungkap wakil Kepala Sekolah, Drs, Sunarto.
Selain menghancurkan talud dan rumah penjaga malam SMP, air yang disertai lumpur juga mengenangi beberapa ruang. Setidaknya 6 ruangan yang belum bisa difungsikan untuk kegiatan belajar mengajar.
"Ada 6 ruangan yang belum bisa digunakan dalam waktu dekat ini, harus dibersihakan terlebih dahulu karena lantainya penuh dengan lumpur" papar Kepala SMP 3 Secang, Suwardi Suryo, S. Pd.
Rencananya para guru dan karyawan SMP ini akan segera mengadakan pembenahan dan pembersihan untuk ruangan-ruangan yang terkena air banjir.
"Melalui grup WA, saya sudah instruksikan untuk para guru membawa baju tambahan guna kebersihan lingkungan pasca terjadinya banjir, agar anak-anak tidak terlalu terganggu proses belajarnya, karena 6 ruangan yang harus kita tata dan kita bersihkan, selain juga halaman sekolah yang penuh dengan sampah. Ruangan yang terendam air dan lumpur. Ruang laborat komputer, ruang keterampilan, ruang BK, 3 ruang kelas, kelas 7, jadi mungkin akan menyita cukup banyak waktu" terang Suwardi.
Sementara itu terkait putusnya jembatan yang menjadi salah satu akses ke sekolah, pihak SMP juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat. Kepala Desa Kalijoso, Mu'afi merespon dengan cepat dan langsung melakukan koordinasi dengan perangkat juga warga desa untuk segera melakukan tindakan.
"Sementara jalan kita tutup total namun demikian kita akan terus memantau perkembangan yang ada jangan sampai para siswa utamanya, menjadi terganggu akibat penutupan jalan tersebut. Mungkin akan kita buatkan jalan khusus yang hanya untuk pejalan kaki, itupun akan kita awasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan" terang Mu'afi.
Selain sudah berkoordinasi dengan pihak SMP, Mu'afi juga berkoordinasi dengan Koramil dan BPBD dan akan segera mengambil tindakan-tindakan yang sifatnya darurat.
"BPBD juga sudah memberikan bantuan logistik untuk keperluan penanganan bencana pasca banjir, dan kami beserta warga akan segera terjun ke lapangan baik untuk pengamana pengguna jalan dan membersihkan puing juga sampah-sampah yang ada di SMP" pungkas Mu'afi. (hm/herlit)