copyright . 2015 @ majalahbuser.com
Kediri - majalahbuser.com, Mayoritas penduduk Kabupaten Kediri hidup dari sektor pertanian, oleh karena itu diperlukan berbagai pemikiran dan aktivitas untuk mendukung usaha petani sehingga dapat meningkatkan kesejahteraannya. Selain membantu dalam usaha produksi, yang tidak kalah penting adalah membantu mereka dalam hal memasarkan hasil produksinya.
Masalah yang saat ini sering terjadi dan belum dapat teratasi adalah sering terjadinya harga anjlog pada saat panen raya, dan harga melambung tinggi di saat paceklik.
Selain jumlah panen yang tidak teratur, naik-turunnya harga secara tajam itu juga disebabkan oleh mutu produksi yang kurang baik, pelaku dan penyelenggaraan pasar yang belum terorganisasi, sehingga tidak menguntungkan bagi petani.
Rabu, 21 Oktober 2015
75 Orang THL Kabupaten Kediri Belajar Manajemen Pemasaran Hasil Pertanian
Untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh petani tersebut BKP3 Kabupaten Kediri bertekad untuk belajar ke daerah yang sudah memiliki manajemen pemasaran hasil pertanian yang sudah lebih baik dan memiliki pasar induk sebagai tempat yang tepat menyalurkan hasil pertanian.
Pemerintah Kabupaten Kediri melalui BKP3 melakukan kunjungan kerja ke PIOS (Pasar Induk Osowilangon Surabaya). kunjungan ini melibatkan seluruh THL (Tenaga Harian Lepas) BKP3 Kabupaten Kediri sebanyak 75 orang yang dilaksanakan pada hari Selasa ( 20/10 )
Menurut Plt Kepala BKP3 Kabupaten Kediri Ir. Junadi MM alasan memilih Pasar Induk Osowilangon adalah karena dari segi manajemen pasar ini sangat baik yang dijalankan dengan system syariah yaitu berapa banyak pedagang membawa sayur ataupun buah maka mereka harus membayar sesuai beratnya. setiap barang yang masuk kepasar ditimbang terlebih dahulu dan setiap 1 (satu) tonnya dikenakan retribusi Rp.73.000,-. Hasil dari retribusi untuk perawatan pasar agar para pedagang dan pembeli nyaman transaksi ditempat ini.
Junadi menambahkan para THL yang terjun langsung kelapangan bisa mengawal para petani sejak mulai menanam hingga pasca panen, inilah yang dimaksud pengawalan dari hulu sampai ke hilir. Jadi tidak akan terjadi gejolak yang dialami petani sehingga para petani mendapatkan keuntungan. Dalam kegiatan kunjungan kerja sebagai upaya Pemerintah Kabupaten Kediri meningkatkan kesejahteraan petani dan pengembangan perekonomian daerah.
Dalam kunjungan ini mendapat sambutan hangat dari pihak Pasar Induk Osowilangon, ibu Rahayu Trisilla Ariani, SE menyampaikan bahwa pasar ini berdiri sejak tahun 2010 terletak pada lahan 3,5 Ha dengan kapasitas 500 lapak dan terbagi menjadi 2 (dua) komoditi yaitu buah dan sayur. Sekarang ini pasar Induk Osowilangan memiliki sekitar 350 pedagang. Pasar ini mulai ramai transaksi adalah pada saat sore hari hingga pagi hari.
Ketika dihadapan para THL ibu Trisilla sebagai pimpinan pasar ini kagum dengan hasil pertanian Lombok dari Kabupaten Kediri. tidak hanya Lombok saja dipasar ini juga terdapat Nanas asal Kabupaten Kediri yang sangat banyak dijual oleh pedagang dipasar ini.
Kunjungan singkat ini mendapat bekal berharga dari Direktur Paskomnas Ir. Soekam Parwadi, kritik dan saran yang membangun disampaikan oleh bapak Soekam agar Kabupaten Kediri siap menghadapi MEA.
Bapak Soekam mengatakan banyaknya produk pertanian yang ada di Kabupten Kediri harus selalu ditingkatkan. Jangan berhenti untuk belajar dan menimba ilmu kedaerah lain. Setelah mendapat ilmu seperti ini kemudian harus diterapkan dikepada petani. Misalnya hasil nanas dari Kabupaten Kediri yang tampilannya kurang bagus agar dikembangkan lagi agar konsumen lebih tertarik lagi. Jika hasil produksi pertanian Kabupaten Kediri bagus bisa bersaing nanti dalam menghadapi pasar bebas MEA. ( ADV )