Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp. 081 234 700 500 - Email : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2019 @ majalahbuser.com
Kediri - majalahbuser.com, Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) yang berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) membangun Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse dan Recycle (TPS3R) di lima titik.

TPS3R tersebut diserap dari beberapa alokasi anggaran yakni APBD, APBN, serta dari Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) yang berada di Desa Wonorejo dan Tales Kecamatan Ngadiluwih, Desa Jongbiru Kecamatan Gampengrejo, Desa Badas Kecamatan Badas serta Desa Pelem Kecamatan Pare. Progres pembangunan kelimanya sudah mencapai 50%.

Menurut Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, program TPS3R yang sempat tertunda kini sudah mulai berjalan. "Program TPS3R ini kita jalankan lagi, karena sempat tertunda karena refocusing covid-19," ujarnya.

Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Putut A. mengatakan, Pemkab Kediri juga telah memberikan bimbingan dan pembekalan kepada Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) tingkat desa terkait pengelolaan sampah.

“Bahkan sebelum dibangunnya TPS3R, KSM sudah kita bekali bagaimana cara mengolah sampah. Ketika TPS3R berdiri, mereka akan mendapat keuntungan tersendiri dari pengolahan tersebut,” terangnya.

Dari TPS3R yang akan dibangun ini, tambah Putut, nantinya Pemkab juga akan memfasilitasi pengangkutan sampah residu di tingkat desa untuk dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan diolah lagi di sana.

Melalui TPS3R ini, Pemerintah Desa (Pemdes) tidak hanya mengatasi persoalan pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh sampah, namun juga menghasilkan produk-produk yang bernilai ekonomis dari sampah yang diolah.

Seperti di Desa Wonorejo Kecamatan Ngadiluwih, pihak Pemdes telah menyiapkan budidaya maggot dan pengolahan pakan ternak berbahan dasar bonggol jagung persis di sebelah TPS3R.

Dengan demikian, sampah-sampah organik yang telah dipilah dan diolah akan dapat dimanfaatkan untuk pakan maggot. Kemudian, sampah bonggol jagung akan dialihkan ke tempat pengolahan pakan ternak yang telah tersedia.

Menurut Imam Baehaki, Perangkat Desa Wonorejo, hal ini merupakan jawaban dari permasalahan sampah di desanya. ia juga menyebutkan, TPS3R di desanya tersebut merupakan tahap awal untuk pengembangan desa wisata di Wonorejo.

"Nantinya, kita ingin membuat kolam-kolam lele yang makanannya bisa dari maggot yang kita budidayakan serta pusat budidaya maggot itu sendiri. Sehingga penduduk yang awalnya enggan memilah sampah akan berbondong-bondong ke tempat ini (TPS3R)," terangnya.

Selain itu penduduk sekitar Wonorejo akan dapat menikmati pemandangan dari sampah yang telah diolah. "Selain ikan lele, kita juga buat kolam-kolam ikan koi," tambahnya.

"Semoga dengan limbah yang diolah dengan berbagai macam output tersebut akan menjadikan komoditi yang bermanfaat bagi warga Wonorejo," pungkas Imam. (Kominfo/Adv)
Selasa, 28 September 2021

Pembangunan TPS3R Wonorejo Awal Pengembangan Desa Wisata
      Berita Nasional :

       Berita Daerah