Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
NEW EDITION
Sikap Kami
Berjalan lebih dari setahun, drama kasus Bibit-Chandra akhirnya Senin (25/10) menuju titik akhir. Kejaksaan memilih opsi pengesampingan (deponering) perkara ini. Dengan diambilnya keputusan deponeering ini, dua pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah, kini secara legal nasibnya terkatung-katung,
Opini
Friend Link
Kepada Gayus Hukum Bersujud
Seluruh keperkasaan dan kewibawaan hukum Republik Indonesia mulai hari ini harus memaklumatkan kepada dunia bahwa hukum telah mati. Mati karena dipaksa bersujud dan menyembah kepada superman mahaperkasa bernama Gayus Tambunan.
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Tokoh Lintas Agama Tak Ingin SBY Berbohong Lagi

Jakarta - Kritik keras yang disampaikan para pemuka agama dijamin tidak terkait dengan kepentingan politik partai tertentu. Mereka juga membantah dimanfaatkan partai dan kelompok politik tertentu.
"Tidak ada kaitan apapun dengan partai manapun, dengan gerakan manapun, entah dengan kaitan keputusan Mahkamah Konstitusi. Tidak ada sama sekali. Kalau mau nebeng ikut-ikut, itu bukan dari kami pemuka agama lintas kepercayaan," tegas Mgr.Situmorang sebelum bertemu Presiden SBY di Istana Negara, Jakarta, Senin (17/1/2011).

Hal senada juga disampaikan pendeta Andreas A Yewangoe. Menurutnya, tokoh-tokoh agama bukan politisi. Mereka hanya ingin memperingatkan pemerintah bahwa ada yang tidak beres, ada kesenjangan antara wacana dan realitas, ada kesenjangan antara pernyataan dan kenyataan.

"Tokoh-tokoh agama bukan politisi, tapi tokoh yang menyambungkan apa yang dirasakan masyarakat yang tidak diingatkan oleh siapapun, termasuk oleh DPR dan parpol," tukas Andreas.

Perwakilan Konferensi Wali Gereja Indonesia, Benny Soesetyo menambahkan, para pemuka agama ingin agar pemerintah bekerja dan tidak selalu menggunakan retorika.

"Harus bekerja jelas dan konkrit. Pemerintah tidak lagi beretorika tapi mari bekerja. Selesaikan kasus Gayus secepat mungkin. Century diselesaikan. Sehingga jelas ukurannya. Dan pemerintah tidak disandera oleh kepentingan politik. Saatnya membenahi diri," tukas Benny.

Benny menjamin tidak ada kepentingan politik yang membonceng di balik pernyataan tokoh agama. "Tidak mungkin mereka tokoh agama yang bisa diboncengi. Tidak mungkin cari popularitas dan jabatan, wong mereka semua sudah populer," tegasnya. [mah] (INILAH.COM)

Selasa, 18 Januari 2011