Selain anggota Densus 88, satu orang terduga teroris juga tewas tertembak dalam penyergapan tersebut.
"Personel kami seorang Brigadir juga ada yang tertembak di bagian kakinya dalam penyergapan tadi. Sementara ini yang terkena tembakan dari tersangka teroris baru satu, informasi terakhir meninggal dunia," kata Brigadir Jenderal Polisi Boy Rafli Amar, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri kepada wartawan.
Boy menjelaskan, dalam aksi penyergapan itu, polisi telah mengamankan satu orang dari kubu terduga teroris tersebut. "Seorang lagi yang ikut kelompok ini sudah diamankan dan sedang dalam pemeriksaan," ujarnya.
Hingga saat ini, lanjut Boy, tim Densus 88 masih melakukan pengepungan untuk menangkap tiga orang lainnya yang melakukan perlawanan dengan senjata api.
"Jadi sekarang Pak Kapolri masih memberikan arahan-arahan kepada petugas kami yang sedang melakukan penyergapan," kata Boy.
Kelompok ini merupakan masuk daftar pencarian orang (DPO) Polisi yang diduga terkait dalam penembakan anggota Polisi di Pondok Aren, Tanggerang Selatan beberapa waktu lalu.
"Saat ini masih terjadi tembak menembak, masih belum clear, kami tengah melakukan upaya-upaya lain untuk menangkap mereka," terangnya.
Menurut Boy, kelompok terduga teroris ini diduga telah satu tahun lamanya tinggal di rumah kontrakan yang tengah digrebek sekarang. "Mereka diduga bagian dari kelompok di Banyumas dengan inisial A," katanya.
Awal Mula Densus 88 Tahu Terduga Teroris Ada di Ciputat
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, menuturkan hingga menjelang tengah malam ini petugas Densus 88 Antiteror Mabes Polri masih melakukan pengerebekan di rumah kontrakan milik Rahmat di Jalan KH Dewantoro, Gang H Hasan, RT04/07, Kampung Sawah, Ciputat Tangerang Selatan.
Dari data yang dimiliki sementara, kata Rikwanto, salah seorang terduga teroris yang tewas dalam baku tembak tersebut berjumlah satu orang yang bernama Dayat "kacamata".
"Benar pelaku (yang tertembak) diduga teroris," kata Rikwanto, Selasa 31 Desember 2013.
Sebelum penggerebekan di Kampung Sawah itu, polisi menangkap terduga teroris bernama Anton alias Septi yang merupakan buronan kasus bom Beji, Depok.
Polisi menangkap Anton di depan warung internet Jalan Alternatif Kemranjen, Banyumas arah ke Purwokerto, Jawa Tengah pada Selasa 31 Desember 2014 pukul 14.00 WIB.
Hingga oukul 10.45 WIB, di lokasi masih terdengar suara tembakan dan beberapa bunyi ledakan. Belum bisa dipastikan apakah terdapat bahan peledak di dalam rumah kontrakan.
Situasi masih mencekam, warga di sekitar lokasi telah dievakuasi oleh petugas. Empat terduga teroris diketahui baru saja mengkontrak rumah di daerah tersebut.
Tiga orang teman Dayat, di antaranya Nurul Haq dan Fauzi masih berada di dalam rumah. Mereka belum juga menyerah meski anggota Densus telah mengepungnya.
Mereka diduga jaringan kelompok Abu Umar yang terlibat penembakan anggota polisi di Pondok Aren, Tangerang Selatan dan Vihara Ekayana di Jakarta Barat, beberapa waktu lalu. (viva)