Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp. 0354 - 547955 (081 234 700 500) - Email : redaksi@majalahbuser.com
@ 2009 - 2022 majalahbuser.com
Jakarta - Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan bersikap usai rencana harga baru tiket masuk Candi Borobudur Rp 750 ribu jadi polemik. Luhut menyatakan rencana menaikkan harga tiket tersebut kini ditunda.

Hal itu disampaikan Luhut usai menghadiri rapat kerja bersama Banggar DPR RI, Kamis (9/6/2022). Luhut menyatakan akan menunda kenaikan harga tiket tersebut dan menunggu kelanjutannya.

"Jadi soal tiket itu saya kira kita hold aja dulu. Kita lihat lagi nanti gimana baiknya," kata Luhut di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta.

Luhut belum memastikan soal kemungkinan tiket masuk ke Candi Borobudur bakal naik. Namun, dia membandingkan dengan harga tiket pariwisata dunia.

"Ya kita lihat nanti, kita dengarkan lagi pendapat masyarakat. Tapi itu sudah kita bandingkan dengan seluruh dunia, ya harganya kira-kira segitu," ujar Luhut. "Jadi kita jangan jadi bangsa yang nyinyir gitu lho," imbuhnya.

Luhut menyampaikan akan menunggu evaluasi selama 1 tahun ke depan terkait tiket Candi Borobudur. "(Dijawab setahun lagi) setahun lagi. pokoknya studinya itu pak odo yang paten. yang tanggungjawab saya yang buat keputusan," ucap Luhut.

Sebelumnya, sejumlah pihak sempat menyampaikan kritik terkait kenaikan harga tiket masuk Borobudur.
Salah satunya yang menyampaikan itu yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Dia menyampaikan banyak warga yang protes terkait kenaikan harga tiket masuk Candi Borobudur ketika bertemu Luhut di Semarang.

Seperti dikutip dari detikJateng, Ganjar menyampaikan langsung soal banyaknya protes warga terkait tarif naik Borobudur itu. Ganjar menilai penetapan tarif naik ke stupa Candi Borobudur perlu dikaji ulang.

"Saya sampaikan kepada beliau, ini banyak yang protes, menurut saya diendapkan dulu dan beliau setuju. Ini soal tarif jangan dibicarakan dulu, di-postpone dulu, dan memang TWC sama balai sedang komunikasi, maka masyarakat tidak perlu resah. Itu penting untuk disampaikan," kata Ganjar usai bertemu dengan Luhut, seperti dikutip dalam keterangannya, Selasa (7/6).

Ganjar menerangkan penataan di kawasan Candi Borobudur saat ini terus dilakukan dan perlu skema terbaik untuk mengatur wisatawan naik ke candi.

"Kita postpone dulu. Tadi Pak Menteri (Luhut) sudah menyampaikan, 'Pak Gub itu kita postpone dulu, biar tidak terjadi cerita yang ke mana-mana'," ujarnya.

Tak hanya Ganjar, beberapa anggota DPR dan DPR RI juga menyampaikan kritikan terkait rencana tiket masuk Candi Borobudur naik. Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menyampaikan umat Buddha yang akan melakukan ritual akan sangat dirugikan dengan kebijakan ini.

"Candi Borobudur sudah lebih dari sekadar destinasi wisata. Karena bagi saudara-saudara kita umat Budha, candi ini adalah tempat melaksanakan ibadah. Regulasi ini jelas akan mengganggu mereka," kata LaNyalla dalam keterangannya, Selasa (7/6/2022).

Senator asal Jawa Timur itu mengaku sebetulnya sangat mendukung upaya untuk melestarikan candi bersejarah tersebut. "Hanya saja, menaikkan harga setinggi-tingginya jelas bukan solusi," ujarnya.

Dengan regulasi ini, LaNyalla menilai peluang masyarakat bawah untuk menikmati candi ini sudah tertutup. "Artinya tidak semua orang bisa menikmatinya. Saya sangat menyayangkan hal itu. Karena seharusnya candi ini bisa dinikmati masyarakat luas," katanya.

Tak hanya LaNyalla, Ketua DPP PKB Daniel Johan juga menyampaikan hal serupa. Dia menyebut umat Buddha akan paling terdampak kebijakan ini.

"Visi Pak Luhut secara prinsip baik tapi jangan hantam kromo, umat Buddha itu masih banyak orang desa dan tidak mampu, kasihan sekali mereka jadi tidak bisa melakukan penghormatan kepada Guru Agung mereka," kata Daniel dalam keterangan tertulis, Selasa (7/6).

Candi Borobudur, menurut Daniel Johan, sangat sakral bagi umat Buddha. Dia meminta agar kebijakan tersebut lebih memikirkan hak ibadah umat Buddha.

"Sementara Borobudur bagi umat Buddha itu sesuatu yang sangat amat sakral seperti sahabat muslim di Kakbah, bukan hanya untuk umat Buddha Indonesia, Borobudur adalah mandala terbesar dunia yang sakral dan disucikan oleh umat Buddha dunia," ujarnya.

"Jadi kita harap kebijakan ini harus memikirkan hak ibadah umat Buddha, pembatasan memang perlu dilakukan tapi kita minta pemerintah lakukan konsultasi dengan para sangha pimpinan ulama umat Buddha termasuk ke para ahli arkeologi," imbuhnya.

Kemudian, anggota DPR lainnya dari Fraksi Gerindra Prasetyo Hadi juga tidak sependapat dengan kebijakan menaikan tiket masuk Candi Borobudur. Selain membebani rakyat, dia menilai kebijakan itu tidak sejalan dengan prinsip pemulihan ekonomi nasional.

"Sebaiknya pemerintah meninjau ulang rencana menaikan tarif wisata ke area Candi Borobudur. Selain karena kenaikan harga yang sangat membebani wisatawan, kebijakan ini tidak sejalan dengan prinsip pemerintah dalam rangka pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi Covid-19," kata Prasetyo kepada wartawan, Minggu (5/6).

Dia menuturkan ekonomi masyarakat sedang dalam masa pemulihan. Menurutnya penetapan harga Rp 750 ribu tersebut tidak tepat karena bisa menjadi penghambat.

"Kondisi perekonomian rakyat saat ini sedang berupaya pulih dan bangkit dari keterpurukan, sehingga tidak tepat apabila ada kebijakan yang justru dapat menghambat kehendak-kehendak itu," ujarnya. (maa/fas/detik)
Kamis, 09 Juni 2022

Panen Kritik Berbuntut Tiket Naik Borobudur Rp 750 Ribu Ditunda
      Berita Nasional :

       Berita Daerah